Friday, June 6, 2014

Routing

Router adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk membagi protocol kepada anggota jaringan yang lainnya, dengan adanya router maka sebuah protocol dapat di-sharing kepada perangkat jaringan lain. Contoh aplikasinya adalah jika kita ingin membagi IP Adress kepada anggota jaringan maka kita dapat menggunakan router ini, ciri-ciri router adalah adanya fasilitas DHCP (Dynamic Host Configuration Procotol), dengan mensetting DHCP, maka kita dapat membagi IP Address, fasilitas lain dari Router adalah adanya NAT (Network Address Translator) yang dapat memungkinkan suatu IP Address atau koneksi internet disharing ke IP Address lain.
Fungsi Router adalah sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).
Cara kerja router mirip dengan bridge jaringan, yakni mereka dapat meneruskan paket data jaringan dan dapat juga membagi jaringan menjadi beberapa segmen atau menyatukan segmen-segmen jaringan. Akan tetapi, router berjalan pada lapisan ketiga pada model OSI (lapisan jaringan), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, seperti halnya alamat IP. Sementara itu, bridge jaringan berjalan pada lapisan kedua pada model OSI (lapisan data-link), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, yakni MAC address. Lalu, kapan penggunaan bridge jaringan dilakukan dan kapan penggunakan router dilakukan? Bridge, sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang sama (sebagai contoh: segmen jaringan berbasis IP dengan segmen jaringan IP lainnya). Selain itu, bridge juga dapat digunakan ketika di dalam jaringan terdapat protokol-protokol yang tidak bisa melakukan routing, seperti halnya NetBEUI. Sementara itu, router sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang berebeda (seperti halnya untuk menghubungkan segmen jaringan IP dengan segmen jaringan IPX.) Secara umum, router lebih cerdas dibandingkan dengan bridge jaringan dan dapat meningkatkan bandwidth jaringan, mengingat router tidak meneruskan paket broadcast ke jaringan yang dituju. Dan, penggunaan router yang paling sering dilakukan adalah ketika kita hendak menghubungkan jaringan kita ke Internet.

ROUTING
 
~ Pemahaman routing
   Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket. Semua router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket. Agar keputusan routing tersebut benar, router harus belajar bagaimana untuk mencapai tujuan. 
Routing memiliki dua fungsi dasar, yakni:
1.    Fungsi penentuan jalur. Router berfungsi menentukan jalur yang akan dilewati oleh paket-paket data       agar sampai ke tujuan.
2.    Fungsi switching. Router berfungsi sebagai switching karena dapat meneruskan paket.

Untuk bisa  melakukan routing paket, ada hal-hal yang harus diketahui :
a.    Alamat tujuan
b.    Router-router tetangga dari mana sebuah router bisa mempelajari tentang network remote
c.    Route yang mungkin ke semua network remote
d.    Route terbaik untuk setiap network remote
Router menyimpan routing table yang menggambarkan bagaimana menemukan network-network remote.
Jenis-jenis routing adalah :
a.    Routing statis
b.    Routing default
c.    Routing dinamis

a.    Routing Statis
Merupakan suatu mekanisme routing yang dikonfigurasi secara manual oleh admin jaringan melalui tabel routing dan dimaintain secara terpisah karena tidak melakukan pertukaran informasi routing tabel secara dinamis dengan router-router lainnya
Sebuah router akan meneruskan paket-paket data kepada alamat jaringan tujuan yang ada pada tabel routing. Jika tidak terdapat alamat jaringan tujuan pada tabel routing, maka paket data akan diteruskan melalui routing default.

b.    Routing Default    
   Routing default digunakan untuk mengirimkan paket-paket secara manual menambahkan router ke sebuah network tujuan yang remote yang tidak ada di routing table, ke router hop berikutnya. Bisanya digunakan pada jaringan yg hanya memiliki satu jalur keluar.

c.    Routing dinamis
       Routing dinamis mengijinkan router-router untuk pertukaran informasi tentang jaringan dan koneksi antar router. Router menggunakan informasi ini untuk membangun dan melakukan perawatan tabel routingnya secara otomatis.

  ~ Mengkonfigurasi static routing
Membangun static routing pada router-router tidak begitu sulit. Anda tinggal masuk ke global configuration mode dan jalankan formula berikut pada masing-masing router yang akan dikonfigurasikan :
Ip route <destination><mask><next_hop_address>
Berikut ini adalah detail untuk masing-masing opsi :
•    Ip route : perintah untuk membuat static routing itu sendiri
•    Destination : network tujuan yang hendak ditambahkan ke routing table
•    Mask : subnet mask yang digunakan dalam network
•    Next_hop_address : address dari hop router selanjutnya, yakni yang akan menerima paket dan mem-forward-nya lagi ke network remote. Tidak lain berupa interface router dari router dari network yang terkoneksi secara langsung.


    Routing statis terjadi jika Admin secara manual menambahkan route-route di routing table dari setiap router.Routing statis memiliki kentungan-keuntungan berikut:
•    Tidak ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router (router lebih murah dibandingkan dengan
      router dinamis)
•    Tidak ada bandwidth yang digunakan di antara router.
•    Routing statis menambah keamanan, karena administrator dapat memilih untuk
      mengisikan akses routing ke jaringan tertentu saja.

    Routing statis memiliki kerugian-kerugian berikut:
•    Administrasi harus benar-benar memahami internetwork dan bagaimana setiap router
     dihubungkan untuk dapat mengkonfigurasikan router dengan benar.
•    Jika sebuah network ditambahkan ke internetwork, Administrasi harus menambahkan
     sebuah route kesemua router secara manual.
•    Routing statis tidak sesuai untuk network-network yang besar karena menjaganya akan
      menjadi sebuah pekerjaan full-time sendiri

  ROUTING PROTOCOL
•    Routing protocol
      Protokol-protokol ini digunakan untuk merawat routing table pada router-router.
Contoh dari routing protocol diantaranya OSPF, RIP, BGP, IGRP, dan EIGRP

   1. RIP    Routing Information Protocol.
       Distance vector protocol merawat daftar jarak tempuh ke network-network lain berdasarkan
jumlah hop, yakni jumlah router yang harus lalui oleh paket-paket untuk mencapai address tujuan.
RIP dibatasi hanya sampai  15 hop. Broadcast di-update dalam setiap 30 detik untuk semua
RIP router guna menjaga integritas. RIP cocok dimplementasikan untuk jaringan kecil.
   2. OSPF     Open  Shortest Path First.
       Link state protocol menggunakan kecepatan jaringan berdasarkan metric untuk
menetapkan path-path ke jaringan lainnya. Setiap router merawat map sederhana dari
keseluruhan jaringan. Update-update dilakukan via multicast, dan dikirim. Jika terjadi
perubahan konfigurasi.OSPF cocok untuk jaringan besar.
  3. EIGRP     Enhanced Interior Gateway Routing Protocol.
Distance vector protocol merawat satu set metric yang kompleks untuk jarak tempuh ke
jaringan lainnya. EIGRP menggabungkan juga konsep link state protocol.
Broadcast-broadcast di-update setiap 90 detik ke semua EIGRP router berdekatan.
Setiap update hanya memasukkan perubahan jaringan. EIGRP sangat cocok untuk jaringan besar.
  4. BGP
Merupakan distance vector exterior gateway protocol yang bekerja secara cerdas untuk
merawat path-path ke jaringan lainnya. Up date-update dikirim melalui koneksi TCP.

     Routing Protocol
Terdapat tiga klas routing protocol
1. Distance vector
    Protocol distance-vector menemukan  jalur terbaik ke sebuah network remote dengan
menilai jarak.Route dengan jarak hop yang paling sedikit ke network yang dituju, akan
menjadi route terbaik. Baik RIP dan IGRP adalah routing protocol jenis distance-vector.
RIP dan IGRP mengirim semua routing table ke router-router yang terhubung secara lansung.
2. Link state  Atau disebut juga protocol shortest-path-first, setiap router akan menciptakan
tiga buah table terpisah. Satu dari table ini akan mencatat perubahan dari network-network
yang terhubung secara langsung, satu table lain menentukan topologi dari keseluruhan
internetwork, dan table terakhir digunakan sebagai routing table.
OSPF adalah sebuah routing protocol IP yang sepenuhnya link-state. Protocol link-state
mengirim update-update yang berisi status dari link mereka sendiri ke semua router
lain di network.
3. Hybrid  Protokol hybrid menggunakan aspek-aspek dari routing protokol jenis
distance-vector dan routing protocol jenis link-state--sebagai contoh adalah EIGRP. 
STATIC ROUTING
Static routing merupakan sebuah mekanisme pengisian tabel routing yang dilakukan oleh administrator secara manual pada tiap-tiap router atau PC router. Static routing memiliki beberapa keuntungan : 
1.Meringankan kerja processor yang terdapat di router atau PC router.
2.Tidak ada bandwidth yang digunakan untuk pertukaran informasi (isi dari tabel routing) antar router atau PC router.
3.Tingkat keamanan lebih tinggi disbanding dengan mekanisme lainnya.
Sedangkan kekurangan yang dimiliki oleh static routing antara lain :
     1.Administrator harus mengetahui informasi tiap-tiap router atau PC router yang terhubung dengan jaringan. 
2.Jika terdapat penambahan atau perubahan topologi jaringan, administrator harus mengubah isi tabel routing. 
3.Tidak cocok untuk jaringan router atau PC router yang besar. 
Dinamyc routing

dynamic routing merupakan metode yang paling umum digunakan. Mengapa? Karena jika kita menggunakan metode static routing maka kita harus mengkonfigurasi semua router secara manual dan ini tidak mungkin untuk seorang network administrator. Dengan menggunakan metode static routing kita membutuhkan banyak konfigurasi, sedangkan pada dynamic routing kita dapat mengkonfigurasi seminimal mungkin. Jadi sangat dimungkinkan metode dymanic routing untuk mengembangkan bagaimana router berkomunikasi dengan protocol yang digunakan. Dynamic IP routing adalah cara yang digunakan untuk melepaskan kewajiban mengisi masukan masukan ke routing table secara manual.
Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi Routing table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan datagram ke arah yang benar.
Remote network dapat dikategorikan di tabel routing dengan menggunakan protokol dynamic routing. Dynamic routing protocol contohnya sebagai berikut:
Network Discovery
Memelihara dan meng-update tabel routing- automatic network discovery. Network discovery adalah kemampuan routing protokol untuk membagi informasi tentang jaringan dengan router lainnnya dengan menggunakan routing protokol yang sama.
Daripada mengkonfigurasi router secara static, routing dinamik dapat secara otomatis membaca jaringannya dari router-router lainnya. pemilihan jalur terbaik pada setiap jaringan terdapat pada tabel routing dengan menggunakan routing dinamik.
Maintaining routing tables.
Setelah mengenal jaringannya, routing dinamik akan selalu meng-update dan menentukan jalur-jalurnya pada tabel routing. Routing dinamik tidak hanya membuat jalur terbaik ke jaringan yang berbeda, routing dinamik juga akan menentukan jalur baru yang baik jika tujuannya tidak tersedia (jika topologinya berubah), untuk ini, routing dinamik mempunyai keuntungan lebih dari routing static. router yang menggunakan dinamic routing akan secara otomatis membagi informasi routingnya kepada router yang lain dan menyesuaikan dengan topologi yang berubah tanpa pengaturan dari seorang admin jaringan.
IP routing protocol
ada beberapa routing dinamic untuk IP. dibawah ini adalah dinamik routing yang sering digunakan:
1. Routing Information Protocol (RIP)
Kelebihan
RIP menggunakan metode Triggered Update. RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing. Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update)
Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan
Kekurangan
Jumlah host Terbatas. RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.
RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM). Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada
2. Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
Kelebihan: support = 255 hop count
Kekurangan: Jumlah Host terbatas
3.Open Shortest Path First (OSPF)
Kelebihan. Tidak menghasilkan routing loop mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area. Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat
Kekurangan. Membutuhkan basis data yang besar. Lebih rumit
4. Enchanced Interior Gatway Routing Protocil (EIGRP)
Kelebihan. melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop. Memerlukan lebih sedikit memori dan proses. Memerlukan fitur loop avoidance
Kekurangan. Hanya untuk Router Cisco
5. Exiterior Gateway Protocol (EGP)
Kelebihan. Sangat sederhana dalam instalasi
Kekurangan. Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi



sumber : http://20-225-xi-10.blogspot.com/

Baca SelengkapnyaRouting

Thursday, June 5, 2014

HSRP dan VRRP

HSRP adalah metode standar untuk memberikan ketersediaan jaringan yang tinggi dengan menyediakan First-hop redundancy untuk IP host pada LAN IEEE 802 dikonfigurasi dengan default gateway IP address. Sebuah jaringan dengan High availability menyediakan sarana alternatif yang mana semua infrastructure paths dan key server dapat diakses setiap saat. Hot Standby Router  rotocol (HSRP) adalah salah satu fitur perangkat lunak tersebut yang dapat dikonfigurasi untuk menyediakan Layer 3 redundansi untuk network host.
Ini memungkinkan dua router interface untuk bekerja sama untuk menyajikan penampilan satu virtual router atau default gateway untuk host di LAN. Jadi dengan kata lain ketika salah satu router yang terconfigure dalam Hsrp nya down maka Link pada jaringan tersebut tetap berjalan, dikarenakan ip gateway yang di kenal si host adalah ip nya virtual router.
hsrp
HSRP mendefinisikan sebuah Standby router, dengan satu router sebagai Active Router. HSRP menyediakan gateway redundancy dengan sharing IP dan MAC address antara redundant gateways yang tergabung dalam HSRP yang sama.
HSRP Terminologi
Tabel menjelaskan beberapa istilah yang digunakan dengan HSRP.
Term ( Istilah )
Definition ( Definisi )
Active Router
Router yang meneruskan paket-paket untuk virtual router
Standby Router
Router cadangan Bila Active Router Down
Standby Group
The set of routers participating in HSRP that jointly emulate a virtual router
Sebuah HSRP Group terdiri dari :
  • Satu aktif router
  • Satu siaga router
  • Satu virtual router
  • router Lainnya
HSRP Active dan Standby Router mengirimkan hello message ke multicast  address 224.0.0.2 User Datagram Protocol (UDP) port 1985.

IDENTIFYING HSRP OPERATION
Menjelaskan bagaimana HSRP Beroprasi untuk menyediakan Nonstop path redudancy untuk IP.
active router
All the routers in an HSRP group have specific roles and interact in specific manners.
Virtual Router
virtual Router hanya sebuah IP dan MAC address pada end device yang dikonfigurasi sebagai default  gateway . Router yang aktif akan memproses semua paket dan frame yang dikirim ke virtual router addrress. Router virtual tidak proses frame fisik.

Aktif Router
Di dalam HSRP Group, satu router dipilih untuk menjadi router aktif. Active Router memforward paket yang dikirimkan ke MAC address pada Virtual Router.
Active Router merespon traffic untuk virtual router. Jika end station  mengirimkan sebuah paket ke virtual router MAC address,  Active router menerima dan memproses paket tersebut. Jika end station  mengirimkan ARP request dengan virtual router IP address, Active router mereplay dengan
virtual router MAC address.
Dalam gambar diatas, router A berperan sebagai active router dan memforward semua frame address ke MAC address 0000.0c07.acxx, di mana xx adalah HSRP Group identifier.
ARP Resolusi dengan HSRP 
ARP Subtopic ini menjelaskan resolusi dengan HSRP.
Virtual router MAC address
Yang berhubungan IP address dan MAC address virtual router disimppan dalam ARP table dari setiap router dalam HSRP group. Seperti yang ditunjukkan pada gambar, perintah show ip arp
menampilkan ARP cache pada multilayer switch.
Dalam contoh, output menampilkan entri ARP untuk sebuah router yang merupakan HSRP group 1 di VLAN10. Virtual router untuk VLAN10 diidentifikasi sebagai 172.16.10.110. MAC address yang dikenal pada IP address ini 0000.0c07.ac01, di mana 01 adalah pengidentifikasi HSRP group untuk group 1.  The HSRP group number is the standby group number (1)
converted to hexadecimal (01).
STANDBY AND OTHER HSRP ROUTERS IN THE GROUP. 
Subtopic ini menggambarkan HSRP standby dan peran router lain nya dalam HSRP group.
standby router
Fungsi HSRP standby router untuk memonitor status operasional pada HSRP group dan cepat bertanggung jawab meneruskan paket jika active router tidak beroprasi . Active dan standby router saling mengirimkkan hello message untuk menginformasikan di dalam group menggenai peran dan status nya. Router menggunakan multicast address 224.0.0.2 UDP port 1985 untuk pesan ini.
Gambar dibawah ini menggambarkan Interaksi active dan standby router.
active and standby
Gambar dibawah ini menggambarkan HSRP States
hspr states
hsrp states2
Configuring HSRP
Default HSRP Configuration
feature
Enabling HSRP
ccommand
config
Ketika membangun jaringan, salah satu cara untuk meningkatkan ketersediaan adalah dengan menyediakan cadangan untuk komponen penting. Hal ini biasanya melibatkan router yang kembar, switch, dan link untuk menjamin keberlanjutan layanan atas kegagalan yang terjadi. Protocol routing dinamis digunakan untuk menjaga jaringan tetap berjalan, trafik routing disekitar permasalan jaringan.
Satu tempat ketika sulit untuk menyediakan tingkat cadangan ini adalah ujung dari jaringan. Terdapat dua alasan utama untuk hal ini:
-    Sering tidak praktis untuk menyediakan banyak sambungan jaringan untuk perangkat ujung (biasanya berupa tempat kerja desktop) karena halangan biaya dan pengkabelan horizontal ganda.
-    Menjalankan protocol routing dinamis pada ujung jaringan, untuk memungkinkan protocol routing tersebut untuk mendapatkan keuntungan dari banyak jalur jaringan dan atau banyak gateway, walaupun tidak praktis karena overhead jaringan dan menyebabkan kompleksitas pada lingkungan routing.
Virtual Router Redundancy Protocol(VRRP) adalah sebuah standar Internet yang dijelaskan dalam RFC2338. VRRP memberikan perancang jaringan sebuah cara untuk menyediakan layanan gateway yang handal dan mempunyai cadagan untuk IP stasiun ujung. VRRP memperkenalkan konsep virtual router yang dialamatkan oleh IP client yang membutuhkan layanan gateway. Layanan routing yang sebenarnya disediakan oleh router fisik yang menjalankan protocol VRRP. 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAbl3VP_JVTjk5lf-ge85H1L7V7ZRua4iTArcrvzZGaYKpAU_mRbm2KorI-ue1p9fOXM9esaZjCtVlSkkDPj5koRRbe6tsOky7RkyKXKZl4OfM7by7qYmJdp3bGoYvTltyoh6ZtYIJeSUM/s640/vrrp.png
Gambar Konsep VRRP

Istilah-istilah dalamVRRP
 Sejumlah istilah-istilah yang menjelaskan diperkenalkan oleh VRRP:
-    Virtual Router adalah sebuah image router tunggal yang diciptakan melalui operasi satu atau lebih router yang menjalankan VRRP.
-    VRRP Instance adalah sebuah program yang menerapkan VRRP yang berjalan pada sebuah router. Sebuah instance router tunggal VRRP bisa menyediakan kemampuan VRRP untuk lebih dari satu router virtual.
-    Virtual Router ID disebut juga VRID, adalah sebuah tanda pengenal numeris untuk sebuah virtual router khusus. VRID harus unique pada sebuah segmen jaringan yang tersedia.
-    Virtual Router IP adalah sebuah alamat IP yang berpasangan dengan sebuah VRID yang host lainnya bisa gunakan untuk mendapatkan layanan jaringan darinya. VRIP dikelola oelah VRRP instance yang menjadi milik dari sebuah VRID.
-    Virtual MAC Address untuk media yang menggunakan pengalamatan MAC (seperti Ethernet), VRRP instance menggunakan sebuah alamat MAC yang sudah ditentukan sebelumnya untuk semua tindakan VRRP dari pada menggunakan alamat adapter MAC yang sebenarnya. Hal ini memisahkan operasi dari virtual router dari router yang sebenarnya yang menyediakan fungsi routing. VMAC diturunkan dari VRID.
-    Master adalah sebuah instance VRRP yang melakukan fungsi routing untuk virtual router pada suatu waktu. Hanya satu master yang aktif pada suatu waktu untuk sebuah VRID yang diberikan. Master juga merujuk pada sebuah kondisi dari VRRP FS ketika VRRP instance sedang beroperasi sebagai master (yaitu kondis Master/Master State).
-    Backup adalah sebuah instance VRRP untuk sebuah VRID yang aktif namun tidak dalam kondisi master. Berapapun jumlah backup bisa ada untuk sebuah VRID. Backup siap untuk untuk mengambil peran sebagai master jika master saat ini gagal. Backup juga merujuk pada kondisi FSM VRRP ketika instance VRRP sedang beroperasi sebagai backup (yaitu “backup state”).
-    Priority yaitu nilai prioritas yang diberikan untuk VRRP Instance yang berbeda, sebagai cara untuk menentukan router mana yang akan mengambil peran sebagai master jika master saat itu gagal. Priority adalah sbeuah angka dari 1 sampai 254 (0 dan 255 dipakai). Semakin besar angka, semakin tinggi prioritas.
-    Owner. Jika alamat IP virtual sama karena alamat IP apapun dikonfigurasi pada sebuah interface dari router , router tersebut adalah owner dari alamat IP virtual. Prioritas dari VRRP Instance ketika VIP owner adalah 255, nilai tertinggi dan sudah dipakai.
Contohnya bisa dilihat pada gambar berikut.


Ilustrasi ini menunjukkan sejumlah konsep VRRP.
-    Router rA adalah master virtual Router VRID 1, dan backup untuk VRID 3. Pada saat ini, rA menangani perutean paket yang dialamatkan pada VIP untuk VRID1, dan siap untuk mengambil peran routing untuk VRID3.
-    Router rB adalah master dari virtual Router VRID 3, dan backup untuk VRID 1. Pada saat ini, rB, menangani routing untuk paket yang dialamatkan pada VIP untuk VRID3, dan siap untuk mengambil peran routing VRID 1.
-    Router rC tidak mempunyai fungsi VRRP, namun menggunakan VIP untuk VRID 3 untuk mencapai subnet LAN Client.
-    Router fD adalah master dari VRID 2. Router rf adalah master dari VRID 5. Router rE adalah backup baik untuk kedua VRID ini. Jika rD atau rF gagal, rE akan menjadi master untuk VRID. Kenyataanya, baik rD dan rF bisa gagal pada saat yang sama; kenyataan bahwa sebuah router VRRP adalah sebuah master untuk satu VRID tidak memasukkannya dari menjadi master untuk VRID lainnya.
-    Router rG adalah gateway WAN untuk backbone LAN. Semua router yang terpasang pada backbone membagikan informasi routing dengan router pada WAN yang menggunakan sebuah protocol routing dinamis seperti OSPF. VRRP tidak terlibat dalam hal ini, walaupun router rC akan memberitahukan bahwa jalur pada subnet LAN client melalui VIP dari VRID 3.
-    Router H adalah master dari VRID 10, dan backup untuk VRID 11. Sebaliknya, router rJ adalah master untuk VRID 11 dan backup untuk VRID 10.  Hal ini adalah sebuah konfigurasi VRRP untuk load sharing, dan ini menggambarkan bahwa banyak VRID bisa hadir pada sebuah interface router tunggal. VRRP bisa digunakan sebagai bagian dari sebuah desain jaringan yang menyediakan hampir seluruh cadangan routing untuk semua sistem dalam jaringan.


sumber : http://delcosta.wordpress.com/
Baca SelengkapnyaHSRP dan VRRP

Wednesday, June 4, 2014

VTP (Virtual Trunking Protocol)

VTP adalah adalah suatu protocol untuk mengenalkan suatu atau sekelompok VLAN yang telah ada agar dapat berkomunikasi dengan jaringan. Atau menurut sumber lain mengatakan suatu metoda dalam hubungan jaringan LAN dengan ethernet untuk menyambungkan komunikasi dengan menggunakan informasi VLAN, khususnya ke VLAN. VLAN Trunking Protocol (VTP) merupakan fitur Layer 2 yang terdapat pada jajaran switch Cisco Catalyst, yang sangat berguna terutama dalam lingkungan switch skala besar  yang meliputi beberapa Virtual Local Area Network (VLAN).
http://fauziawaludin.files.wordpress.com/2011/09/konsep-dasar-vtp.jpg?w=292&h=235
konsep dasar VTP . (mengenalkan VLAN pada jaringan)
Di dalam artikel VLAN pada beberapa edisi sebelumnya, Anda telah melihat konsep VLAN dan juga VLAN tagging protocol seperti ISL. Jika Anda ingat kembali, tujuan mengonfigurasi VLAN tagging adalah agar traffic dari beberapa VLAN dapat melewati trunk link yang digunakan untuk menghubungkan antar-switch. Meskipun hal ini merupakan hal yang baik dalam lingkungan yang besar, VLAN tagging tidak melakukan apa-apa untuk mempermudah pengonfigurasian VLAN pada beberapa switch. Di sinilah VTP mengambil bagian.
VLAN merupakan suatu broadcast domain, sekumpulan port atau user yang kita kelompokkan. VLAN dapat mencakup beberapa switch, hal ini dapat dilakukan dengan mengonfigurasi VLAN pada bebarapa switch dan kemudian menghubungkan switch tersebut, dengan satu pasang port per VLAN.
Kelemahan cara ini adalah banyaknya port switch yang menghubungkan switch tersebut. Cara ini juga lebih manual, membutuhkan lebih banyak waktu, dan sulit untuk dikelola. Oleh karena itu, muncullah VLAN trunking yang bertujuan untuk menghubungkan switch dengan interlink (uplink) kecepatan tinggi, dan beberapa VLAN dapat berbagi satu kabel.
Trunk link tidak dibuat untuk satu VLAN tertentu. Satu, beberapa, atau semua VLAN aktif dapat dilewati antar-switch dengan mengguunakan satu trunk link.Adalah mungkin untuk menghubungkan dua switch dengan link fisik terpisah untuk setiap VLAN. Namun dengan semakin banyaknya VLAN yang dibuat, maka jumlah link dapat bertambah dengan cepat. Cara yang lebih efisien adalah dengan menggunakan trunking. Untuk membedakan kepemilikan traffic pada trunk link, switch harus mempunyai metode untuk mengidentifikasi frame setiap LAN.
II.      Frame VTP
Karena trunk link dapat digunakan untuk mentransmisi beberapa VLAN, switch harus mengidentifikasi frame setiap VLAN pada waktu mereka dikirim atau diterima melalui trunk link. Identifikasi frame atau tagging, memberi ID yang berbeda untuk setiap frame yang melewati trunk link. ID ini dapat dianggap sebagai nomor VLAN atau “warna” VLAN, karena setiap VLAN yang digambar pada diagram jaringan mempunyai warna yang berbeda. Identifikasi frame VLAN dikembangkan untuk jaringan switch. Pada waktu setiap frame melewati trunk link, suatu pengenal ditambahkan dalam kepala frame. Pada waktu switch yang dilalui menerima frame ini, mereka akan memeriksa pengenalnya untuk mengetahui milik siapa frame tersebut.
           III.         VTP Domain
Tujuan utama VTP adalah untuk menyediakan fasilitas sehingga switch Cisco dapat diatur sebagai sebagai suatu grup. Sebagai contoh, jika VTP dijalankan pada semua switch Cisco Anda, pembuatan VLAN baru pada satu switch akan menyebabkan VLAN tersebut tersedia pada semua switch yang terdapat VTP management domain yang sama. VTP management domain merupakan sekelompok switch yang berbagi informasi VTP. Suatu switch hanya dapat menjadi bagian dari satu VTP management domain, dan secara default tidak menjadi bagian dari VTP management domain manapun.
Dari sini dapat kita lihat mengapa VTP sangat menguntungkan. Bayangkanlah suatu lingkungan di mana administrator jaringan harus mengatur 20 switch atau lebih. Tanpa VTP, untuk membuat VLAN baru administrator harus melakukannya pada semuanya switch yang diperlukan secara individu. Namun dengan VTP, administrator dapat membuat VLAN tersebut sekali dan VTP secara otomatis akan menyebarkan (advertise) informasi tersebut ke semua switch yang berada di dalam domain yang sama. Keuntungan VTP yang utama adalah efisiensi yang diberikan dalam menambah dan menghapus VLAN dan juga dalam mengubah konfigurasi VLAN dalam lingkungan yang besar.
Secara umum, mengonfigurasi VTP pada switch Cisco Catalyst bukanlah pekerjaan yang sulit. Pada kenyataannya, begitu nama VTP management domain dibuat pada setiap switch, proses pertukaran informasi VTP antar-switch akan dilakukan secara otomatis dan tidak memerlukan konfigurasi lebih lanjut atau pengaturan setiap hari. Namun, untuk mendapatkan gambaran lengkap bagaimana VTP bekerja dalam suatu VTP domain, pertama Anda harus mengetahui mode VTP.
IV.      Mode Operasi VTP
Jika Anda ingin membuat switch menjadi bagian dari suatu VTP management domain, setiap switch harus dikonfigurasi dalam satu dari tiga mode VTP yang dapat digunakan. Mode VTP yang digunakan pada switch akan menentukan bagaimana switch berinteraksi dengan switch VTP lainnya dalam management domain tersebut. Mode VTP yang dapat digunakan pada switch Cisco adalah mode server, mode client, dan mode transparent. Mode server—VTP server mempunyai kontrol penuh atas pembuatan VLAN atau pengubahan domain mereka. Semua informasi VTP disebarkan ke switch lainnya yang terdapat dalam domain tersebut, sementara semua informasi VTP yang diterima disinkronisasikan dengan switch lain. Secara default, switch berada dalam mode VTP server. Perlu dicatat bahwa setiap VTP domain paling sedikit harus mempunya satu server sehingga VLAN dapat dibuat, dimodifikasi, atau dihapus, dan juga agar informasi VLAN dapat disebarkan.
  • Mode client—VTP client tidak memperbolehkan administrator untuk membuat, mengubah, atau menghapus VLAN manapun. Pada waktu menggunakan mode client mereka mendengarkan penyebaran VTP dari switch yang lain dan kemudian memodifkasi konfigurasi VLAN mereka. Oleh karena itu, ini merupakan mode mendengar yang pasif. Informasi VTP yang diterima diteruskan ke switch tetangganya dalam domain tersebut.
  • Mode transparent—switch dalam mode transparent tidak berpartisipasi dalam VTP. Pada waktu dalam mode transparent, switch tidak menyebarkan konfigurasi VLAN-nya sendiri, dan switch tidak mensinkronisasi database VLAN-nya dengan advertisement yang diterima. Pada waktu VLAN ditambah, dihapus, atau diubah pada switch yang berjalan dalam mode transparent, perubahan tersebut hanya bersifat lokal ke switch itu sendiri, dan tidak disebarkan ke swith lainnya dalam domain tersebut.
Berdasarkan peran masing-masing mode VTP, maka sekarang kita dapat mengetahui penggunaannya. Sebagai contoh, jika mempunyai 15 switch Cisco pada jaringan, Anda dapat mengonfigurasi mereka dalam VTP domain yang sama. Walaupun setiap switch secara teori dapat berada dalam mode default (mode server), akan lebih mudah jika hanya satu switch saja yang dalam mode itu dan kemudian mengonfigurasi sisanya dakan mode client.
Kemudian, ketika Anda ingin menambah, menghapus, atau mengubah VLAN, perubahan tersebut secara otomatis dapat disebarkan ke switch mode client. Jika Anda perlu suatu switch yang “standalone”, atau tidak ingin menyebarkan informasi VLAN, gunakan mode
transparent.
V.      VTP Advertisement
Setiap switch yang tergabung dalam VTP menyebarkan VLAN, nomor revisi, dan parameter VLAN pada port trunk-nya untuk memberitahu switch yang lain dalam management domain. VTP advertisement dikirim sebagai frame multicast. Switch akan menangkap frame yang dikirim ke alamat multicast VTP dan memproses mereka.
Karena semua switch dalam management domain mempelajari perubahan konvigurasi VLAN yang baru, suatu VLAN hanya perlu dibuat dan dikonfigurasi pada satu VTP server di dalam domain tersebut.
Secara default, management domain diset ke non-secure advertisement tanpa password. Suatu password dapat ditambahkan untuk mengeset domain ke mode secure.   Password tersebut harus dikonfigurasi pada setiap switch dalam domain sehingga semua switch yang bertukar informasi VTP akan menggunakan metode enkripsi yang sama.
VTP advertisement dimulai dengan nomor revisi konfigurasi 0 (nol). Pada waktu dilakukan perubahan, nomor revisi akan dinaikkan sebelum advertisement dikirim ke luar. Pada waktu switch menerima suatu advertisement yang nomor revisinya lebih tinggi dari yang tersimpan di dalam, advertisement tersebut akan menimpa setiap informasi VLAN yang tersimpan. Oleh karena itu, penting artinya untuk memaksa setiap jaringan baru yang ditambahkan dengan nomor revisi nol. Nomor revisi VTP disimpan dalam VRAM dan tidak berubah oleh siklus listrik switch.
VI.      VTP Pruning
Walaupun konfigurasi trunk link (menggunakan protokol seperti ISL) memungkinkan traffic dari beberapa VLAN melewati satu link, ini tidaklah selalu optimal. Sebagai contoh, misalkan ada tiga switch yang dihubungkan dengan dua trunk link, seperti yang ditunjukkan pada gambar. Dalam kasus ini, ketiga switch tergabung VLAN 1, tetapi hanya switch A dan switch B yang tergabung dalam VLAN 2. Semua traffic VLAN 2 akan tetap dilewatkan ke switch C, walaupun ia tidak tergabung dalam VLAN 2.
Pada waktu VTP Pruning digunakan dalam VTP management domain, traffic VLAN hanya akan dilewatkan ke switch jika diperlukan. Dalam kasus ini, penggunaan VTP Pruning akan memastikan traffic VLAN 2 tidak pernah dilewatkan ke switch-C sampai switch C benar-benar tergabung dalam VLAN 2.
VII.      Konfigurasi VTP
Untuk mengkonfigurasi IOS menjadi server VTP, jalankan perintah berikut:
SwitchA# vlan database
SwitchA(vlan)# vtp domain vtpdom
SwitchA(vlan)# vtp server
SwitchA(vlan)# exit
Untuk mengkonfigurasi klien VTP, jalankan perintah berikut:
SwitchB# vlan database
SwitchB(vlan)# vtp domain vtpdom
SwitchB(vlan)# vtp client
SwitchB(vlan)# exit
Untuk menonaktifkan VTP, dengan mengatur mode VTP transparan seperti:
SwitchC# vlan database
SwitchC(vlan)# vtp transparent
SwitchC(vlan)# exit
Untuk memantau pengoperasian VTP dan status, gunakan:
SwitchA# show vtp status
SwitchA# show vtp counters
VIII.      Trunking VLAN dengan ISL and 802.1q
Jika menggunakan VLAN dalam jaringan yang mempunyai beberapa Switch yang saling berhubungan antar VLAN, maka dibutuhkan VLAN Trunk.
Switch memerlukan cara untuk mengidentifikasikan VLAN dari mana frame tersebut dikirim saat mengirim sebuah frame ke Switch lainnya. VLAN Trunking mengijinkan Switch memberikan tagging setiap frame yang dikirim antar switches sehingga switch penerima mengetahui termasuk dari VLAN mana frame tersebut dikirim. Idenya bisa digambarkan pada gambar diagram berikut ini:
Beberapa VLAN yang mempunyai anggota lebih dari satu Switch dapat didukung dengan adanya VLAN Trunking.
Beberapa VLAN yang mempunyai anggota lebih dari satu Switch dapat didukung dengan adanya VLAN Trunking. Misal, saat Switch1 menerima sebuah broadcast dari sebuah piranti didalam VLAN1, ia perlu meneruskan broadcast ke SwitchB. Sebelum mengirim frame, SwitchA menambahkan sebuah header kepada frame Ethernet aslinya; heder baru tersebut mengandung informasi VLAN didalamnya. Saat SwitchB menerima frame tersebut, ia mengetahui dari headernya bahwa frame tersebut berasal dari piranti pada VLAN1, maka SwitchB mengetahui bahwa ia seharusnya meneruskan broadcast frame hanya kepada port2 pada VLAN1 saja dari Switch tersebut.
Switch Cisco mendukung dua VLAN trunking protocol yang berbeda, Inter-Switch Link (ISL) dan IEEE 802.1q. keduanya memberikan Trunking dasar, seperti dijelaskan pada gambar diatas. Akan tetapi pada dasarnya keduanya sangatlah berbeda.
IX.      Protocol VLAN Trunking:
  1. Adadua protocol VLAN Trunking utama saat ini, yaitu IEEE 802.1q dan Cisco ISL. Pemilihan protocol VLAN Trunking normalnya berdasarkan piranti platform Hardware yang digunakan.
  2. IEEE 802.1q adalah standard protocol VLAN Trunking yang memberikan tagging internal kedalam frame Ethernet yang ada sekarang. Hal ini dilakukan dalam hardware dan juga meliputi kalkulasi ulang header checksumnya. Hal ini mengjinkan sebuah frame di tagging dengan VLAN dari mana datagram tersebut berasal dan menjamin bahwa frame dikirim kepada port didalam VLAN yang sama. Hal ini untuk menjaga kebocoran datagram antar VLAN yang berbeda.
  3. ISL (Inter Switch Link) memberikan suatu tagging external yang dikemas disekitar frame asalnya.
  4. Saat menghubungkan beberapa Switch lewat sebuah Trunk perlu dipastikan bahwa kedua Switch yang terhubung VLAN Trunking tersebut mempunyai protocol VLAN Trunling yang sama. Penggunaan negosiasi automatis dari protocol VLAN Trunking adalah tidak dianjurkan karena bisa terjadi kemungkinan salah konfigurasi.
  5. Untuk penerapan VLAN dengan Switch yang berskala besar sebuah protocol manajemen VLAN diperlukan misal VTP (VLAN Trunking Protocol). Protocol VTP memungkinkan VLAN didefinisikan sekali didalam suatu lokasi tunggal dan disinkronkan kepada Switch2 lainnya didalam administrative domain yang sama.
  6. Penerapan VLAN setidaknya dirancang dengan sangat bagus dan mudah dimanage. Dokumentasinya haruslah sangat rapi dan akurat dan dijaga selalu update agar membantu kegiatan support jaringan. Normalnya VLAN tidaklah dianjurkan untuk jaringan kecil (kurang dari 100 user pada satu lokasi), akan tetapi untuk business dengan skala menengah dan besar, VLAN adalah sangat mendatangkan keuntungan yang besar.



 sumber : http://eripahle.wordpress.com/
Baca SelengkapnyaVTP (Virtual Trunking Protocol)

Tuesday, June 3, 2014

Apa itu Etherchannel ?

Etherchannel adalah suatu teknologi trunking yang digunakan oleh switch Cisco catalyst dimana sejumlah fisikal port pada device digabung menjadi satu jalur logika dalam satu buah port group. Fungsinya untuk meningkatkan kecepatan koneksi antar switch, router ataupun server dan jika salah satu port atau jalur rusak maka port group akan tetap bekerja menggunakan jalur atau port yang lain.
EtherChannel juga menyediakan bandwidth yang lebih banyak. Trunk-trunk pada EtherChannel berada pada status forwarding semua atau blocking semua, karena STP memperlakukan semua trunk pada EtherChannel sebagai 1 trunk. Saat EtherChannel berada pada status forwarding, maka switch akan melakukan load-balance (membagi rata) traffik pada semua trunk, sehingga bandwidth yang tersedia jadi lebih banyak.
Etherchannel dapat dikonfigurasikan dengan dua hingga delapan active Fast Ethernet, Gigabit Ethernet atau 10 Gigabit Ethernet port. Jadi jika menggunakan 8 jalur/port bisa menghasilkan kecepatan 800 Mbit/s, 8 Gbit/s atau 80 Gbit/s.

Protokol yang berkaitan dengan Etherchannel
•          Link Aggregation Control Protocol (LACP)
Link Aggregation Control Protocol merupakan bagian dari spesifikasi IEEE 802.3ad yang mengijinkan pengguna untuk menggabungkan beberapa port fisikal bersama menjadi sebuah channel logical tunggal.
•          Port Aggregation Protocol (PAgP)
PAgP membantu pada pembuatan otomatis dari link Etherchannel. Paket PAgP dikirim di antara port yang bisa Etherchannel dalam tujuan untuk negosiasi formasi dari channel.

Keuntungan menggunakan EtherChannel
Menggunakan EtherChannel memiliki banyak keuntungan, dan mungkin aspek yang paling diinginkan adalah bandwidth. Menggunakan maksimum 8 port aktif total bandwidth 800 Mbit / s, 8 Gbit / s atau 80 Gbit / s sangat memungkinkan tergantung pada kecepatan port. Hal ini dapat digunakan dengan Ethernet yang berjalan pada kabel twisted pair, single-mode dan serat multimode.
Karena EtherChannel mengambil keuntungan dari kabel yang ada membuatnya sangat scalable. Hal ini dapat digunakan di semua tingkat jaringan untuk membuat link bandwidth yang lebih tinggi sebagai lalu lintas kebutuhan peningkatan jaringan. Semua switch Cisco memiliki kemampuan untuk mendukung EtherChannel. Ketika sebuah EtherChannel dikonfigurasi semua adapter yang merupakan bagian dari saluran berbagi Layer 2 yang sama (MAC). Hal ini membuat EtherChannel transparan untuk aplikasi jaringan dan pengguna karena mereka hanya melihat satu koneksi logis.
Agregat EtherChannel lalu lintas di semua port aktif tersedia dalam saluran. Port yang dipilih menggunakan algoritma Cisco-proprietary hash, berdasarkan alamat sumber atau tujuan MAC, alamat IP atau TCP dan UDP nomor port. Fungsi hash memberikan angka antara 0 dan 7.
Etherchannels dapat juga dikonfigurasi sebagai trunk VLAN. Jika ada link tunggal dari sebuah EtherChannel dikonfigurasi sebagai trunk VLAN maka EtherChannel keseluruhan akan bertindak sebagai VLAN trunk. Cisco ISL, VTP dan IEEE 802.1Q kompatibel dengan EtherChannel.

Keterbatasan EtherChannel
Keterbatasan EtherChannel adalah bahwa semua port fisik pada kelompok agregasiharus berada pada switch yang sama kecuali dalam kasus switch stack, di mana mereka dapat berada pada switch yang berbeda pada stack. Avaya SMLT protokolmenghilangkan keterbatasan ini dengan membiarkan port fisik untuk dibagi antara dua switch dalam konfigurasi segitiga atau 4 atau lebih switch dalam konfigurasi mesh.Sistem Switching Virtual Cisco memungkinkan penciptaan Etherchannel Multichassis(MEC) yang mirip dengan protokol DMLT memungkinkan port yang akan dikumpulkanterhadap chassis fisik yang berbeda yang membentuk entitas “saklar virtual” tunggal.

Komponen EtherChanner
EtherChannel terdiri dari elemen-elemen utama yaitu sebagai berikut:
Ethernet link – EtherChannel bekerja atas link yang didefinisikan oleh standar IEEE 802.3, termasuk semua sub-standar. Semua link dalam EtherChannel tunggal harus memmiliki kecepatan yang sama.
Compatible hardware – Seluruh baris dari Cisco Catalyst switch serta CiscoEtherChannel yang berbasis software IOS router. Konfigurasi EtherChannel antara switch dan komputer akan memerlukan kartu antarmuka jaringan khusus (NIC).

Configuration – Sebuah EtherChannel harus dikonfigurasi menggunakan Cisco IOS pada switch dan router, dan menggunakan driver khusus saat menghubungkan ke server. Ada dua cara utama untuk mengatur sebuah EtherChannel. Yang pertama adalah secara manual memberikan perintah pada setiap port perangkat yang merupakan bagian dari EtherChannel tersebut. Hal ini harus dilakukan untuk port yang sesuai di kedua sisi EtherChannel tersebut. Cara kedua adalah menggunakan Cisco Port Aggregation Protocol (PAgP) untuk agregasi otomatis ke port Ethernet.

jaringanpart2_1
Menurut Conlan (2009, p57), EtherChannel adalah sebuah teknik peningkatan agregasi bandwidth antaraswitch dengan switch (switch to switch), yang memberikan beberapa layanan link secara multipleks melalui port-port switch pada fast atau gigabit ethernet (kartu jaringan), ke satu jalur logikal. EtherChannel dapat digunakan untuk meningkatkan kapasitas bandwidth pada sebuah koneksi ke single server. EtherChanneladalah sebuah metode lintas platform yang mendukung load balancing, diantara perangkat servers, switches dan routers. EtherChannel dapat melakukan kombinasi dua, empat, atau delapan port (tergantung daripada platform switch) menjadi satu logikal link yang terhubung dan dapat juga sekaligus sebagai redundant (backup link).
Etherchannel adalah suatu teknologi trunking  yang digunakan oleh switch Cisco catalyst dimana sejumlah fisikal port pada device digabung menjadi satu jalur logika saja, dalam satu buah port group. Fungsinya adalah untuk meningkatkan kecepatan koneksi antar switch, router ataupun server, dan jika salah satu port atau jalur rusak atau mengalami failover, maka port group akan tetap bekerja menggunakan jalur atau port yang lain.
EtherChannel adalah istilah untuk teknologi berbasis perangkat Cisco yang memungkinkan pembuatan link hingga delapan fisik ethernet link, ke satu link logis. Pada awalnya teknologi ini disebut dengan Fast EtherChannel (FEC), atau saat teknologi Ethernet hanya tersedia di Fast Ethernet. Teknologi ini juga disebutGigabit EtherChannel (GEC), atau lebih umum, hanya disebut dengan istilah Port Channel. Untuk vendor umum diluar perangkat Cisco istilah yang digunakan untuk link agregasi tersebut adalah Link Aggregation,atau disingkat dengan LAG.
Melalui protokol EtherChannel, kecepatan satu link tunggal Logis, sama untuk agregat kecepatan semua link fisik yang digunakan. Sebagai contoh, jika Anda membuat EtherChannel dari empat 100 Mbps Ethernet Link, maka EtherChannel akan memiliki kecepatan 400 Mbps.
 1. Keuntungan EtherChannel
Menurut (Cisco EtherChannel Technology, p1) adapun keuntungan daripada teknologi EtherChannel ini adalah:
a.Berbasis Standards IEEE 802.3 -compliant Ethernet
Teknologi Cisco EtherChannel dibangun berdasarkan protokol IEEE 802.3-compliant Ethernet, dengan pengelompokan beberapa full-duplex point-to-point link secara bersama-sama. Teknologi EtherChannel menggunakan mekanisme IEEE 802.3 untuk full-duplex autonegotiation, dan autosensing ketika layanan tersebut dibutuhkan.
 b.Multiple platforms
Teknologi Cisco EtherChannel  sangatlah fleksibel dan dapat digunakan di mana saja, bahkan dalam jaringan yang sering terjadi hambatan. Dapat digunakan di jaringan untuk meningkatkan bandwidth antara switch, dan antara router dan switch, serta menyediakan scalable bandwidth untuk server jaringan, seperti server UNIX atau PC berbasis Web server.
c.Fleksibel dalam meningkatkan bandwidth
Teknologi Cisco EtherChannel menyediakan agregasi bandwidth dalam kelipatan dari 100 Mbps, 1 Gbps atau 10 Gbps, tergantung pada kecepatan link agregat. Sebagai contoh, admin jaringan dapat menerapkan teknologi EtherChannel yang terdiri dari pasangan Fast Ethernet Link full-duplex untuk memberikan lebih dari 400 Mbps antara kabel dan data center. Di data center, bandwidth hingga 800 Mbps dapat disediakan antara server dan jaringan tulang punggung (backbone) untuk memberikan dan meningkatkan sejumlah bandwidth yang scalable.
d.Load Balancing
Teknologi Cisco EtherChannel terdiri dari beberapa Fast Ethernet Link dan mampu melakukan load balancing lalu lintas link tersebut, baik itu dengan metode Unicast, Broadcast, dan Multicast hingga merata di seluruh link, memberikan kinerja yang lebih tinggi dan jalur paralel backup. Ketika link mengalami kegagalan, lalu lintas diarahkan ke link yang tersisa tanpa campur tangan pengguna (user) dan dengan paket hilang (packet loss) yang minimal.
 e.Ketahanan dan konvergensi yang cepat
Ketika link mengalami kegagalan, teknologi Cisco EtherChannel menyediakan pemulihan otomatis oleh redistributing beban di seluruh link tersisa. Ketika link gagal, teknologi Cisco EtherChannel akan mengarahkan lalu lintas dari link gagal ke link tersisa, dalam waktu kurang dari satu detik. Konvergensi ini merupakan bersifat transparan kepada pengguna (user).
f.Kemudahan manajemen
Teknologi Cisco EtherChannel mengambil keuntungan dari pengalaman produk Cisco, yang dikembangkan selama bertahun-tahun dalam pemecahan masalah, dan mempertahankan jaringan Ethernet. Ada banyak terdapat jaringan yang digunakan untuk manajemen lalu lintas dan melakukan pemecahan masalah, dan aplikasi manajemen seperti CiscoWorks dan aplikasi manajemen pihak ketiga yang sekarang mengakui teknologi EtherChannel.
g.Transparan untuk aplikasi jaringan
Teknologi Cisco EtherChannel tidak memerlukan perubahan aplikasi jaringan. Ketika EtherChannel digunakan dalam kampus, switch dan router akan menyediakan load balancing beberapa link yang bersifat transparan untuk pengguna jaringan. Untuk mendukung teknologi EtherChannel pada kelas enterprise server dan kartu antarmuka jaringan, perangkat lunak smart driver dapat mengkoordinasikan distribusi beban di beberapa antarmuka jaringan.
h.Compatible dengan Cisco IOS ® Software
Cisco EtherChannel memiliki koneksi yang kompatibel sepenuhnya dengan Cisco IOS virtual LAN (VLAN) dan routing teknologi. Inter-Switch Link (ISL) VLAN Trunking Protocol (VTP) dapat membawa beberapa VLAN pada EtherChannel link.
i.Kompabilitas 100 Megabit, 1 Gigabit, dan 10 Gigabit Ethernet
Teknologi Cisco EtherChannel tersedia dalam semua kecepatan Ethernet link. Teknologi EtherChannel memungkinkan admin jaringan untuk menyebarkan jaringan dengan lancar melalui dukungan ketersediaan teknologi generasi berikutnya, berbasis standar Ethernet protocol.
j.Dukungan kompabilitas dengan konverter antarmuka Gigabit Coarse Wavelength
Division Multiplexing (CWDM), Secara bersamaan menerapkan teknologi Gigabit EtherChannel dan CWDM, admin jaringan dapat meningkatkan link bandwidth mereka tanpa harus berinvestasi menggunakan media fiber optic. CWDM teknologi memungkinkan lalu lintas yang dikumpulkan oleh Cisco EtherChannel link ke multiplexed pada satu kabel fiber optic.
 2. Komponen-komponen EtherChannel
Menurut (Cisco System,Inc), teknologi Cisco EtherChannel terdiri dari beberapa elemen-elemen penting, diantaranya adalah:
a.Fast Ethernet Link
Koneksi Cisco EtherChannel, dapat terdiri dari satu sampai delapan standar industri Fast Ethernet link untuk memuat bandwidth hingga 80 Gbps pada pembagian lalu lintas. Koneksi EtherChannel, dapat melakukan interkoneksi antara LAN switch, router, server dan klien. Dikarenakan load balancing sudah terintegrasi dengan arsitektur Cisco Catalyst ® LAN, maka tidak ada penurunan kinerja ketika admin menambahkan link ke saluran, throughput yang tinggi dan latency rendah dapat dipertahankan sebelum mendapatkan ketersediaan bandwidth yang lebih. Teknologi EtherChannel menyediakan ketahanan link dalam saluran, jika salah satu link gagal, maka lalu lintas langsung diarahkan ke link tersisa. Kesimpulannya adalah teknologi EtherChannel bukanlah tergantung pada jenis medianya. Teknologi EtherChannel  dapat digunakan dengan Ethernet yang berjalan pada kabel unshielded twisted pair (UTP), atau single mode dan multimode fiber optic.
b.Teknologi Cisco EtherChannel merupakan fitur standar di seluruh seri Cisco Catalyst
switch, dan Cisco IOS ® yang berbasis perangkat lunak router. Menggunakan algoritma load-sharing yang digunakan secara bervariasi antar platform, yang memungkinkan untuk menjalankan keputusan berdasarkan sumber atau tujuan melalui pengalamatan berbasis Media Access Control (MAC), IP Address, atau penomoran berbasis port TCP/UDP.
c.Redundansi
Teknologi Cisco EtherChannel tidak memerlukan penggunaan 802.1 D (Spanning Tree Protocol), untuk mempertahankan keadaan topologi dalam saluran. Sebaliknya, ia menggunakan sebuah protokol peer-to-peer, yang menyediakan autokonfigurasi dan konvergensi berbasis subseconds untuk link yang paralel, namun juga memungkinkan protokol tingkat yang lebih tinggi (seperti Spanning Tree Protocol) atau protokol-protokol routing yang digunakan untuk mempertahankan topologi. Pendekatan ini memungkinkan teknologi EtherChannel, menggunakan fitur pemulihan jaringan tanpa menambahkan kompleksitas, atau menciptakan tidak kompatibel nya dengan alat-alat hardware & software dari pihak ketiga.
d.Manajemen
Teknologi Cisco EtherChannel mudah dikonfigurasi dengan antarmuka baris perintah (CLI/Command Line Interface), atau oleh aplikasi berbasis SNMP monitoring seperti CiscoWorks. Seorang manajer jaringan perlu mengidentifikasi, dan menentukan jumlah port yang akan dibuat saluran, dan kemudian menghubungkan perangkat-perangkat tersebut dengan mudah.
CiscoWorks untuk perangkat berbasis Switch Internetworks, akan menampilkan grafis keadaan  EtherChannel yang memperlihatkan koneksi antar perangkat, mengumpulkan informasi statistik untuk kedua individu Ethernet Link dalam saluran, dan statistik gabungan untuk sambungan agregat EtherChannel.
Kemudahan lain pada proses manajemen adalah, teknologi EtherChannel sudah secara terintegrasi memiliki kemampuan untuk mendeteksi, melaporkan, dan mencegah penggunaan salah pemasangan interface dalam saluran, baik itu dikarenakan adanya missmatched kecepatan antara link, dan secara konsisten memonitor konfigurasi yang diterapkan, agar dipastikan aktif pada keseluruhan jaringan.


sumber : http://news.palcomtech.com/
Baca SelengkapnyaApa itu Etherchannel ?

Monday, June 2, 2014

Mikrotik Network

Mikrotik adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (Software) yang berhubungan dengan sistem jaringan komputer yang berkantor pusat di Latvia, bersebelahan dengan Rusia. Mikrotik didirikan pada tahun 1995 untuk mengembangkan router dan sistem ISP (Internet Service Provider) nirkabel.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZy3CEHRCohgTQKD4Gpeeg9fJC2IV809NIpr265ceNQtsBjQ0G6_fd1myplZdoaq9CII1i6zAIqrtPFYLYIz9m9gGLGRNv7M8CLa6S7YgweUAtVEBKXBBoiZ1ziBci7oHvD9HSD4hyphenhyphenNy41/s1600/logo_mikrotik.jpg


Mikrotik dibuat oleh MikroTikls sebuah perusahaan di kota Riga, Latvia. Latvia adalah sebuah negara yang merupakan “pecahan” dari negara Uni Soviet dulunya atau Rusia sekarang ini. Mikrotik awalnya ditujukan untuk perusahaan jasa layanan Internet (PJI) atau Internet Service Provider (ISP) yang melayani pelanggannya menggunakan teknologi nirkabel atau wireless. Saat ini MikroTikls memberikan layanan kepada banyak ISP nirkabel untuk layanan akses Internet dibanyak negara di dunia dan juga sangat populer di Indonesia. MikroTik sekarang menyediakan hardware dan software untuk konektivitas internet di sebagian besar negara di seluruh dunia. Produk hardware unggulan Mikrotik berupa Router, Switch, Antena, dan perangkat pendukung lainnya. Sedangkan produk Software unggulan Mikrotik adalah MikroTik RouterOS.

MikroTik RouterOS 
https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSf8D5qZJjZ2aSQVbdqYKkKeyhTS6JBLumz9QOcV12gjd6TqJ4jGw

MikroTik RouterOS™ adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip network dan jaringan wireless, cocok digunakan oleh ISP dan provider hotspot. Untuk instalasi Mikrotik tidak dibutuhkan piranti lunak tambahan atau komponen tambahan lain. Mikrotik didesain untuk mudah digunakan dan sangat baik digunakan untuk keperluan administrasi jaringan komputer seperti merancang dan membangun sebuah sistem jaringan komputer skala kecil hingga yang kompleks sekalipun.

Mikrotik RouterBoard

http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQDdjxjcIHG2F8eWolVr12gfPVnobcLuD1Kv4E8d4JJsIbS35ZH

RouterBoard adalah router embedded produk dari mikrotik. Routerboard seperti sebuah pc mini yang terintegrasi karena dalam satu board tertanam prosesor, ram, rom, dan memori flash. Routerboard menggunakan os RouterOS yang berfungsi sebagai router jaringan, bandwidth management, proxy server, dhcp, dns server dan bisa juga berfungsi sebagai hotspot server.

Ada beberapa seri routerboard yang juga bisa berfungsi sebagai wifi. sebagai wifi access point, bridge, wds ataupun sebagai wifi client. seperti seri RB411, RB433, RB600. dan sebagian besar ISP wireless menggunakan routerboard untuk menjalankan fungsi wirelessnya baik sebagai ap ataupun client. Dengan routerboard Anda bisa menjalankan fungsi sebuah router tanpa tergantung pada PC lagi. karena semua fungsi pada router sudah ada dalam routerboard. Jika dibandingkan dengan pc yang diinstal routerOS, routerboard ukurannya lebih kecil, lebih kompak dan hemat listrik karena hanya menggunakan adaptor. untuk digunakan di jaringan wifi bisa dipasang diatas tower dan menggunakan PoE sebagai sumber arusnya.

Mikrotik pada standar perangkat keras berbasiskan Personal Computer (PC) dikenal dengan kestabilan, kualitas kontrol dan fleksibilitas untuk berbagai jenis paket data dan penanganan proses rute atau lebih dikenal dengan istilah routing. Mikrotik yang dibuat sebagai router berbasiskan PC banyak bermanfaat untuk sebuah ISP yang ingin menjalankan beberapa aplikasi mulai dari hal yang paling ringan hingga tingkat lanjut. Contoh aplikasi yang dapat diterapkan dengan adanya Mikrotik selain routing adalah aplikasi kapasitas akses (bandwidth) manajemen,firewallwireless access point (WiFi)backhaul link, sistem hotspotVirtual Private Netword (VPN)server dan masih banyak lainnya.

Sistem Level Lisensi Mikrotik 
Mikrotik bukanlah perangkat lunak yang gratis jika anda ingin memanfaatkannya secara penuh, dibutuhkan lisensi dari MikroTikls untuk dapat menggunakanya alias berbayar. Mikrotik dikenal dengan istilah Level pada lisensinya. Tersedia mulai dari Level 0 kemudian 1, 3 hingga 6, untuk Level 1 adalah versi Demo Mikrotik dapat digunakan secara gratis dengan fungsi-fungsi yang sangat terbatas. Tentunya setiap level memilki kemampuan yang berbeda-beda sesuai dengan harganya, Level 6 adalah level tertinggi dengan fungsi yang paling lengkap. Secara singkat dapat digambarkan jelaskan sebagai berikut:
  • Level 0 (gratis); tidak membutuhkan lisensi untuk menggunakannya dan penggunaan fitur hanya dibatasi selama 24 jam setelah instalasi dilakukan.
  • Level 1 (demo); pada level ini kamu dapat menggunakannya sbg fungsi routing standar saja dengan 1 pengaturan serta tidak memiliki limitasi waktu untuk menggunakannya.
  • Level 3; sudah mencakup level 1 ditambah dengan kemampuan untuk menajemen segala perangkat keras yang berbasiskan Kartu Jaringan atau Ethernet dan pengelolan perangkat wireless tipe klien.
  • Level 4; sudah mencakup level 1 dan 3 ditambah dengan kemampuan untuk mengelola perangkat wireless tipe akses poin.
  • Level 5; mencakup level 1, 3 dan 4 ditambah dengan kemampuan mengelola jumlah pengguna hotspot yang lebih banyak.
  • Level 6; mencakup semua level dan tidak memiliki limitasi apapun.
Kebutuhan akan akses internet dewasa ini sangat tinggi sekali. Baik untuk mencari informasi, artikel, pengetahuan terbaru atau bahkan hanya untuk chating sehingga seperti suatu keharusan kita yang bergelut di dunia IT Networking harus mengeri dan belajar Mikrotik - apa itu Mikrotik. Pembagian nomor untuk internet atau biasa disebut dalam dunia networking adalah IP Address sudah sangat menipis atau sudah hampir habis.

Satu IP Address perlu sekali berhubungan dengan IP address lainnya yang berbeda class atau subnet, maka diperlukanlah suatu proses system untuk menghubungkan IP Address itu, yaitu routing. Routing akan membuat sebuah rantai jaringan saling terhubung dan bias berkomunikasi dengan baik, dan informasi yang tersedia di satu IP Address akan didapatkan di IP address yang lainnya.

Device atau perangkat yang digunakan untuk proses routing biasa disebut router. Router terdiri dari hardware & software keduanya harus terpasang dengan sejalan atau sinkron supaya bisa bekerja dengan baik. Router bisa kita peroleh dengan cara memakai langsung tanpa harus install system dengan menggunakan router broadband atau kita bisa menggunakan komputer untuk membuat router dengan cara menginstall system operasi atau software untuk membuat router dengan catatan hardware pun mendukung untuk proses routing. Mikrotik adalah salah satu vendor baik hardware dan software yang menyediakan fasilitas untuk membuat router. Salah satunya adalah Mikrotik Router OS, ini adalah Operating system yang khusus digunakan untuk membuat sebuah router dengan cara menginstallnya ke komputer. Fasilitas atau tools yang disediakan dalam Mikrotik Router Os sangat lengkap untuk membangun sebuah router yang handal dan stabil.


Mikrotik adalah perusahaan kecil berkantor pusat di Latvia, bersebelahan dengan Rusia, pembentukannya diprakarsai oleh John Trully dan Arnis Riekstins. John Trully yang berkebangsaan Amerika Serikat berimigrasi ke Latvia dan berjumpa Arnis yang sarjana Fisika dan Mekanika di sekitar tahun 1995.[1]Tahun 1996 John dan Arnis mulai me-routing dunia (visi Mikrotik adalah me-routing seluruh dunia). Mulai dengan sistem Linux dan MS DOS yang dikombinasikan dengan teknologi Wireless LAN (W-LAN) Aeronet berkecepatan 2Mbps di Moldova, tetangga Latvia, baru kemudian melayani lima pelanggannya di Latvia, karena ambisi mereka adalah membuat satu peranti lunak router yang handal dan disebarkan ke seluruh dunia.Ini agak kontradiksi dengan informasi yang ada di web Mikrotik, bahwa mereka mempunyai 600 titik (pelanggan) wireless dan terbesar di dunia.

Prinsip dasar mereka bukan membuat Wireless ISP (WISP), tapi membuat program router yang handal dan dapat dijalankan di seluruh dunia.Latvia hanya merupakan “tempat eksperimen” John dan Arnis, karena saat ini mereka sudah membantu negara-negara lain termasuk Srilanka yang melayani sekitar empat ratusan pelanggannya.

Linux yang mereka gunakan pertama kali adalah Kernel 2.2 yang dikembangkan secara bersama-sama dengan bantuan 5 - 15 orang staf R&D Mikrotik yang sekarang menguasai dunia routing di negara-negara berkembang. Selain staf di lingkungan Mikrotik, menurut Arnis, mereka merekrut juga tenaga-tenaga lepas dan pihak ketiga yang dengan intensif mengembangkan Mikrotik secara maraton.


Berikut ini jenis-jenis dari MikroTik:
Mikrotik RouterOS™

Adalah versi MikroTik dalam bentuk perangkat lunak yang dapat diinstal pada komputer rumahan (PC) melalui CD. Anda dapat mengunduh file image MikroTik RouterOS dari website resmi MikroTik, www.mikrotik.com. Namun, file image ini merupakan versi trial MikroTik yang hanya dapat dalam waktu 24 jam saja. Untuk dapat menggunakannya secara full time, anda harus membeli lisensi key dengan catatan satu lisensi hanya untuk satu harddisk.


Berikut fitur dari MikroTik
Penanganan Protokol TCP/IP:

  • Firewall dan NAT
  • Routing - Static routing
  • Data Rate Management
  • Hotspot
  • Point-to-Point tunneling protocols
  • Simple tunnels
  • IPsec
  • Web proxy
  • Caching DNS client
  • DHCP
  • Universal Client
  • VRRP
  • UPnP
  • NTP
  • Monitoring/Accounting
  • SNMP
  • M3P
  • MNDP
  • Tools
Layer 2 konektivitas

  • Wireless
  • Bridge
  • Virtual LAN
  • Synchronous
  • Asynchronous
  • ISDN
  • SDSL
Mikrotik RouterOS hadir dalam berbagai level.Tiap level memiliki kemampuannya masing-masing, mulai dari level 3, hingga level 6.Secara singkat, level 3 digunakan untuk router berinterface ethernet, level 4 untuk wireless client atau serial interface, level 5 untuk wireless AP, dan level 6 tidak mempunyai limitasi apapun. Untuk aplikasi hotspot, bisa digunakan level 4 (200 pengguna), level 5 (500 pengguna) dan level 6 (tidak terbatas).



MikroTik RouterOS menyediakan referensi manual untuk dokumentasinya di antara dokumentasi tersebut yaitu Remote Administration, IP Addressing and Routing, Interfaces, Virtual Private Networking, Authentication, Authorization, Accounting and Monitoring, Firewall and Quality of Service, Plug-and-Play Network Access, System Information and Utilities, Diagnostics Tools, High Availability.

sumber : http://mikrotikindo.blogspot.com/
Baca SelengkapnyaMikrotik Network

Sunday, June 1, 2014

Juniper Network

Juniper Netwrok Inc, adalah perusahaan Teknologi Informasi yang bermarkas di Sunnyvale, California. Perusahaan ini mendesain dan menjual layanan dan perangkat-perangkat jaringan IP. Juniper juga mengembangkan OS mereka sendiri Seperti CISCO dengan IOSnya maka Juniper membuat  OS yang berbasis CLI juga, yang di beri nama JUNOS dimana memiliki kepanjangan Juniper Operating System,
Sudah banyak perusahaan – perusahaan ISP, Operator Telphone Celular, dan perusahaan lainnya,menggunakan jasa Juniper.dan Juniper pun mengklasifikasikan produk – produk mereka seperti berikut :
Beberapa jenis seri device yang diproduksi oleh Juniper yaitu: T-Series, M-Series, E-Series, MX-Series, J-Series routers, EX-Series Ethernet Switches and SRX-Series Security. Junos lebih bagus berjalan pada perangkat yang di produksi oleh Juniper.
Klasifikasi model Router Juniper termasuk dalam: M-Series, J-Series, T-Series, E-Series, dan MX-Series.
Dibawah ini beberapa model yang populer sekarang :
  • M-Series: M7i, M10i, M40e, M120, M320
  • J-Series: J2320, J2350, J4350, J6350
  • T-Series: T320, T640, T1600, TX Matrix, TX Matrix Plus
  • E-Series: E120, E320, ERX310, ERX705, ERX710, ERX1410, ERX1440
  • MX-Series: MX80, MX240, MX480, MX960
Seri – Seri dari Juniper:
Pertama, M-Series Router, yang biasa di sebut Multiservice Edge Router. Router ini dirancang khusus untuk perusahaan Corporate seperti Service Provider Network, dengan 7 Gbit/s up to 320 Gbit/s of throughput, M40 router adalah product pertama yang di rilis pada tahun 1998.
http://teknonesia.com/wp-content/uploads/2011/12/m_series.jpgGambar Router M-Series
Kedua adalah J-Series Router, Router  kelas Enterprise ini yang disebut Modular Router ini banyak di gunakan oleh perusahaan – perusahaan Nasional yang memiliki banyak cabang, dimana router seri “J” ini bisa mengolah data untuk Server, VoIP, Remote Access, CRM/  ERP / SCM dll, memberikan troughput yang stabil dengan fleksibelitas dan menambahkan fitur – fitur canggih untuk routing, QOS, Security, dan manajement perfomance
http://teknonesia.com/wp-content/uploads/2011/12/j_series.jpg
Gambar Router J-Series
Ketiga Yaitu T-Series, Router ini adalah core router dirancang untuk kelas tinggi dengan troughput dari 320 Gbit/s sampai 2,56 Tbit/s dengan tingkat maximum forwarding rate 30.7 juta pps, Router ini juga memberikan Virtualisasi untuk core network.
http://teknonesia.com/wp-content/uploads/2011/12/t_series.jpg
Gambar Router T-Series
Selanjutnya ialah E-Series Router, Router jenis ini sangat cocok dipakai untuk Routing protocol dimana mendukung BGP-4, IS-IS, OSPF dan RIP, Seri ini juga ideal digunakan untuk Penyedia layanan dengan operasi kapasitas yang tinggi POPs.
http://teknonesia.com/wp-content/uploads/2011/12/Juniper-E-Series.jpg
Gambar Router E-Series
Type terakhir adalah MX-Series dari Juniper dirancang untuk meningkatkan inisiatif TI terdepan untuk penggabungan data center, virtualisasi server dan kesinambungan teknologi informasi.  Di mana menyediakan kemampuan hi port -density routing dan switching yang memungkinkan penghematan daya listrik, ruang, serta biaya pendinginan hingga 50 persen.
http://teknonesia.com/wp-content/uploads/2011/12/mx_series.jpg
Gambar Router MX-Series

Kinerja bisnis Juniper Networks di Indonesia dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan yang   signifikan baik dari segi revenue maupun organisasi.  Hal ini sejalan dengan penambahan resources, dengan terus  memaksimalkan potensial market Indonesia.
Bukan hanya  revenue saja, Juniper juga melakukan juga pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang IT Networking.  Sebagai salah satu founder di dunia networking, Juniper Networks  secepat mungkin meng-introduce solusi-solusi baru ke Indonesia. Apalagi, Juniper merupakan  leading dari IT Networking Company dengan empat area product andalannya (routing, switching, security, accelerator).
Dari ke-4  produk Juniper tersebut, yang paling tinggi berkontribusi bagi perusahaan adalah routing dan diikuti oleh switching. “Kami menyasar costumer telekomunikasi dan enterprise. Saat ini, revenue terbesar  berasal  dari telekomunikasi  karena hampir semua vendor telekomunikasi menggunakan perangkat keamanan jaringan Juniper. Selain itu,  kami  melakukan pengembangan dari sisi telekomunikasi, enterprise dan spending ke government. Tak ketinggalan adalah sektor finance,” jelas Judi Hartono, Country Manager Juniper Networks Indonesia.
Di kuartal pertama 2011,  ada dua solusi yang sudah dan akan dirilis yakni  QFabric dan konseptor core network yang baru.  QFabric adalah hasil dari  project stratus  yang merupakan sebuah inisiatif pengembangan dan riset jaringan pusat data. Bahkan, rekanan Juniper IBM, NetApp, CA Technologies dan VMware percaya bahwa produk tersebut  akan membantu mereka memenuhi kebutuhan pasar atas jaringan dan Cloud Computing pusat data.
Seiring dengan makin cepatnya perkembangan Cloud Computing dan mobile internet, lanjut pria yang pernah berkiprah di PT Motorola Indonesia (2006), permintaan atas peningkatan besar kemampuan pusat data pun makin tinggi. Dengan QFabric, Juniper mengubah nilai ekonomi pusat data dengan memperkenalkan struktur jaringan satu-satunya yang mampu mengeliminasi banyak lapisan biaya dan kerumitan.
“Teknologi komputasi dan pusat data berkembang pesat selama satu dekade terakhir ini, dan pendekatan lama terhadap jaringan tidak mampu lagi mengimbangi perkembangan itu,” ungkap  Judi  yang meraih gelar MBA dari IPMI-Monash University.
Berikut petikan wawancara dengan pria yang telah memilki pengalaman  lebih dari 15 tahun di industri teknologi informasi (TI) dan telekomunikasi ini.
Sejauh mana perkembangan Cloud Computing  di Indonesia?
Seharusnya Cloud itu dibuat simple, karena kadang-kadang terminologinya  rumit. Kalau kita mengartikannya secara simpel, Cloud Computing adalah penempatan platform di dunia maya  dan service yang ditawarkan cuma dua yakni infrastruktur dan software.
Jadi, perusahaan sekarang tidak perlu investasi di infrastruktur,storage dan server. Secara otomotis, dengan adanya Cloud maka membutuhkan bandwidth yang besar dari sisi koneksi ke cloud-nya.
Kedua, penempatan software yang  ada letaknya di Cloud.  Kalau ditanya seberapa besar investasi untuk Cloud, yang jelas di depan Cloud selalu ada routing dan firewall. Porsi terbesar  adalah di data center-nya. Cuma, karena Cloud ini lebih ke internet, akan banyak player  asing yang akan  bermain.
Untuk menuju ke cloud ini, apakah Juniper bekerjasama dengan vendor-vendor lain?
Kami memiliki salah satu solusi virtualisasi  yang kerjasama dengan VMware dan IBM. Biasanya solusi kami sudah  jadi di dalam solusi IBM lalu dengan CA Technologies, sebagai salah satu partner untuk Coud Computing.
Rekanan Juniper IBM, NetApp, CA Technologies dan VMware percaya bahwa arsitektur QFabric yang baru kami rilis  akan membantu mereka memenuhi kebutuhan pasar atas jaringan dan cloud pusat data. QFabric adalah jalur evolusi yang akan membawa revolusi komputasi.
Kita tahu, telah dirancang ulang jaringan pusat data, dan dengan QFabric, dapat memenuhi kebutuhan atas peningkatan kecepatan, skala, keamanan dan efisiensi untuk dekade mendatang. Juniper telah berinvestasi selama tiga tahun dan lebih dari US$ 100 juta dalam riset dan pengembangan untuk mengatasai tantangan ini, dan menciptakan arsitektur baru yang akan menjadi dasar pusat data untuk dekade mendatang.
Faktor-faktor apa saja yang harus diperhatikan jika perusahaan ingin  memindahkan layanan ke Cloud?
Saat ini sepertinya kalau kita lihat penetrasi, pada umumnya perusahaan yang beralih ke solusi ini adalah yang berskala medium dan small. Dan, biasanya  untuk requirement mereka lebih simpel.  Dari sisi infrastruktur tidak terlalu butuh yang besar. Jadi,  langkah yang perlu dilakukan adalah requirement dari infrastruktur yang mereka mau. Kedua, penentuan aplikasi yang mereka inginkan. Kalau untuk perusahaan besar, tambah satu tahap lagi yakni security.
foto 2 juniperSaat ini, pelanggan 3G di Indonesia terus tumbuh, dan implikasinya akan  membuat kebutuhan operator telekomunikasi terhadap perangkat keamanan jaringan juga  meningkat. Bagaimana dengan kesiapan Juniper untuk memenuhi kebutuhan mereka?
Bagi vendor penyedia perangkat keamanan jaringan enterprise seperti Juniper, tentu hal ini merupakan peluang yang tak akan kami  sia-siakan. Kami  mengklaim, perangkat keamanan jaringan enterprise-nya laris diserbu oleh para operator telekomunikasi lokal.
Dari sebelas operator yang ada di Indonesia, hampir semua  operator telekomunikasi menggunakan perangkat keamanan jaringan kami. Kalau kita perhatikan, orang rajin sekali up date Facebook dan Blackberry. Jadi, traffic yang meningkat adalah data dan data itu harus ditunjang oleh routing platform dan data center.  Jadi, dari  pendapatan operator yang ada, adanya penurunan pendapatan di voice dan SMS tetapi data meningkat. Dan, satu-satunya yang meningkat adalah data karena voice juga dilewati data.
Sejauh mana Anda melihat keberpihakan Pemerintah melalui regulasi yang dibuat  untuk pemanfatan Cloud Computing?
Kalau  di negara seperti  China memang lebih protected karena memang policy mereka  yang disebut revolusi melati, mereka benar-benar protected yang namanya facebook dan twiter. Kalau di Indonesia,  menurut saya tidak di protect dari sisi cloud dan pemerintah hanya menekankan operator atau ISP untuk mencatatkan IP Address. Jadi, sekarang pemerintah mewajibkan dengan satu regulasi agar operator mendaftarkan IP Address tertentu dan nanti akan  di-compare untuk diblok. Dan menurut saya masih belum terlalu politik.
Kalau dari sisi Coud sendiri, pemerintah masih agak sedikit  bebas. Dari sisi government belum banyak membuat regulasi Cloud karena  BUMN-nya sendiri seperti Telkom masih meraba-raba, bisnis  Cloud seperti apa. Apakah seheboh yang dibicarakan vendor? Kalau menurut saya, masih terlalu pagi  karena infrastruktur government sendiri baru mengarah ke Cloud mungkin tahun depan padahal kalau benar-benar full Cloud bisa meminimalkan APBN yang besar karena masing-masing BUMN  selama ini invest sendiri-sendiri.
Jadi, e-Government bisa jalan jika menggunakan Cloud?
Kalau  benar-benar di impelemtasi secara serius, saya yakin saving-nya besar sekali. Karena Cloud bisa dibikin virtualisasi. Misalnya dalam satu server bisa dibagi-bagi untuk setiap  departemen. Jadi, tidak harus punya network sendiri. Sayangnya, kita gampang sekali mengadopsi teknologi namun terkadang kita tidak memaksimalkan apa yang kita punya sebagai bangsa Indonesia. Padahal, market kita masih  dalam konteks dimanfaatkan. Jadi, Cloud bukan sekedar konsep yang kelihatan smart dan fantastis karena tujuan Cloud adalah efesiensi.  Itu yang penting.
Strategi apa yang bakal dilakukan Juniper terkait  persaingan?
Kedepan, pesaing kita tidak hanya datang dari networking company karena banyak solusi-solusi yang  akan ditawarkan dan bisa menambah pesaing. Kalau kita lihat, posisi yang paling tinggi adalah dari segi pricing. Jadi, kalau kita lihat kedepan  pasti akan ada sedikit pressure mengenai price.

Kedua, kompetitor yang merupakan akibat dari  merger dan akuisisi. Kalau kita lihat, vendor storage dan server sudah menganggap networking sebagai bagian dari bisnis mereka.  Jadi, tentunya kami akan berhadapan dengan kompetitor baru  yang juga besar.

sumber : http://teknonesia.com/
Baca SelengkapnyaJuniper Network