Saturday, May 17, 2014

Protocol Data Unit (PDU)

Protokol Data Unit (PDU) merupakan sebuah layered data delivery system yang berkomunikasi dengan sebuah perangkat jaringan (network device) atau dengan protocol pada komputer yang sama. Terdapat lima protocol data unit layer, namun layer kelima dan diatasnya diklasifikasikan sebagai layer yang sama, sehingga dapat terdiri lebih dari lima lapisan (layer).
Satu-satunya lapisan fisik (physical layer) yang digunakan untuk berkomunikasi dengan hardware adalah layer pertama (first layer), di mana mengirimkan informasi dalam kode biner, bit demi bit. Ketika data ditransfer, mereka memulainya pada layer tertinggi (highest layer) dan mengalir ke bawah (stream down), dengan setiap layer menambahkan sebuah layer head. Layer kedua (second layer) menambahkan sebuah footer dan mengkonversi atau mengubah data ke dalam bit untuk layer pertama, dan informasi pun dikirim.
Baik jaringan dan program yang berjalan pada komputer yang sama perlu berkomunikasi dan bertukar data untuk berfungsi. Protocol data unit digunakan sebagai paket untuk membuat dan mengantarkan data tersebut di antara dua protocol atau di antara dua proses.
Terdapat beberapa layer untuk paket-paket data (data packet), di mana semakin banyak layer maka akan semakin jauh data dari physical level. Layer 1 merupakan layer yang spesial ketika dibandingkan dengan protocol data unit layer lainnya, karena layer ini menggunakan sebuah header atau footer untuk membuat data packet.
Internet protocol suite atau TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internetdalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak(software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.
Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.
Arsitektur TCP/IP tidaklah berbasis model referensi tujuh lapis OSI, tetapi menggunakan model referensi DARPA. Seperti diperlihatkan dalam diagram, TCP/IP merngimplemenasikan arsitektur berlapis yang terdiri atas empat lapis. Empat lapis ini, dapat dipetakan (meski tidak secara langsung) terhadap model referensi OSI. Empat lapis ini, kadang-kadang disebut sebagai DARPA Model, Internet Model, atauDoD Model, mengingat TCP/IP merupakan protokol yang awalnya dikembangkan dari proyek ARPANET yang dimulai oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat.
Setiap lapisan yang dimiliki oleh kumpulan protokol (protocol suite) TCP/IP diasosiasikan dengan protokolnya masing-masing. Protokol utama dalam protokol TCP/IP adalah sebagai berikut:
·         Protokol lapisan aplikasi: bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup protokol Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), Domain Name System (DNS), Hypertext Transfer Protocol (HTTP),File Transfer Protocol (FTP), TelnetSimple Mail Transfer Protocol (SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP), dan masih banyak protokol lainnya. Dalam beberapa implementasi stack protokol, seperti halnya Microsoft TCP/IP, protokol-protokol lapisan aplikasi berinteraksi dengan menggunakan antarmuka Windows Sockets(Winsock) atau NetBIOS over TCP/IP (NetBT).
·         Protokol lapisan antar-host: berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat connectionless. Protokol dalam lapisan ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP).
·         Protokol lapisan internetwork: bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah Internet Protocol (IP), Address Resolution Protocol (ARP), Internet Control Message Protocol (ICMP), dan Internet Group Management Protocol(IGMP).
·         Protokol lapisan antarmuka jaringan: bertanggung jawab untuk meletakkan frame-frame jaringan di atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring), MAN dan WAN (seperti halnya dial-up modem yang berjalan di atasPublic Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM)).
Dikarenakan TCP/IP adalah serangkaian protokol di mana setiap protokol melakukan sebagian dari keseluruhan tugas komunikasi jaringan, maka tentulah implementasinya tak lepas dari arsitektur jaringan itu sendiri. Arsitektur rangkaian protokol TCP/IP mendifinisikan berbagai cara agar TCP/IP dapat saling menyesuaikan.
Karena TCP/IP merupakan salah satu lapisan protokol Model OSI, berarti bahwa hierarki TCP/IP merujuk kepada 7 lapisan OSI tersebut. Tiga lapisan teratas biasa dikenal sebagai "upper level protocol" sedangkan empat lapisan terbawah dikenal sebagai "lower level protocol". Tiap lapisan berdiri sendiri tetapi fungsi dari masing-masing lapisan bergantung dari keberhasilan operasi layer sebelumnya. Sebuah lapisan pengirim hanya perlu berhubungan dengan lapisan yang sama di penerima (jadi misalnya lapisan data link penerima hanya berhubungan dengan lapisan data link pengirim) selain dengan satu layer di atas atau di bawahnya (misalnya lapisan network berhubungan dengan lapisan transport di atasnya atau dengan lapisan data link di bawahnya).
Model dengan menggunakan lapisan ini merupakan sebuah konsep yang penting karena suatu fungsi yang rumit yang berkaitan dengan komunikasi dapat dipecahkan menjadi sejumlah unit yang lebih kecil. Tiap lapisan bertugas memberikan layanan tertentu pada lapisan diatasnya dan juga melindungi lapisan diatasnya dari rincian cara pemberian layanan tersebut. Tiap lapisan harus transparan sehingga modifikasi yang dilakukan atasnya tidak akan menyebabkan perubahan pada lapisan yang lain. Lapisan menjalankan perannya dalam pengalihan data dengan mengikuti peraturan yang berlaku untuknya dan hanya berkomunikasi dengan lapisan yang setingkat. Akibatnya sebuah layer pada satu sistem tertentu hanya akan berhubungan dengan lapisan yang sama dari sistem yang lain. Proses ini dikenal sebagai Peer process.
Dalam keadaan sebenarnya tidak ada data yang langsung dialihkan antar lapisan yang sama dari dua sistem yang berbeda ini. Lapisan atas akan memberikan data dan kendali ke lapisan dibawahnya sampai lapisan yang terendah dicapai. Antara dua lapisan yang berdekatan terdapat interface (antarmuka). Interface ini mendifinisikan operasi dan layanan yang diberikan olehnya ke lapisan lebih atas. Tiap lapisan harus melaksanakan sekumpulan fungsi khusus yang dipahami dengan sempurna. Himpunan lapisan dan protokol dikenal sebagai "arsitektur jaringan".
Protokol TCP/IP menggunakan dua buah skema pengalamatan yang dapat digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah komputer dalam sebuah jaringan atau jaringan dalam sebuah internetwork, yakni sebagai berikut:
·         Pengalamatan IP: yang berupa alamat logis yang terdiri atas 32-bit (empat oktet berukuran 8-bit) yang umumnya ditulis dalam format www.xxx.yyy.zzz. Dengan menggunakan subnet mask yang diasosiasikan dengannya, sebuah alamat IP pun dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni Network Identifier (NetID) yang dapat mengidentifikasikan jaringan lokal dalam sebuah internetwork dan Host identifier (HostID) yang dapat mengidentifikasikan host dalam jaringan tersebut. Sebagai contoh, alamat205.116.008.044 dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask 255.255.255.000 ke dalam Network ID 205.116.008.000 dan Host ID 44. Alamat IP merupakan kewajiban yang harus ditetapkan untuk sebuah host, yang dapat dilakukan secara manual (statis) atau menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) (dinamis).
·         Fully qualified domain name (FQDN): Alamat ini merupakan alamat yang direpresentasikan dalam nama alfanumerik yang diekspresikan dalam bentuk <nama_host>.<nama_domain>, di mana <nama_domain> mengindentifikasikan jaringan di mana sebuah komputer berada, dan <nama_host> mengidentifikasikan sebuah komputer dalam jaringan. Pengalamatan FQDN digunakan oleh skema penamaan domain Domain Name System (DNS). Sebagai contoh, alamat FQDN id.wikipedia.orgmerepresentasikan sebuah host dengan nama "id" yang terdapat di dalam domain jaringan "wikipedia.org". Nama domain wikipedia.org merupakan second-level domain yang terdaftar di dalam top-level domain .org, yang terdaftar dalam root DNS, yang memiliki nama "." (titik). Penggunaan FQDN lebih bersahabat dan lebih mudah diingat ketimbang dengan menggunakan alamat IP. Akan tetapi, dalam TCP/IP, agar komunikasi dapat berjalan, FQDN harus diterjemahkan terlebih dahulu (proses penerjemahan ini disebut sebagai resolusi nama) ke dalam alamat IP dengan menggunakan server yang menjalankan DNS, yang disebut dengan Name Server atau dengan menggunakan berkas hosts (/etc/hosts atau %systemroot%\system32\drivers\etc\hosts) yang disimpan di dalam mesin yang bersangkutan.

PDU mode adalah format message dalam hexadesimal octet dan semi –desimal octet dengan panjang mencapai 160 (7 bit default alphabet) atau 140 (8 bit) karakter. Kelebihan menggunakan mode PDU ini adalah enkoding dapat dilakukan sendiri oleh pengguna yang tentunya harus pula didukung oleh hardware dan operator GSM, selain itu juga dapat melakukan kompresi data, menambahkan nada dering dan gambar pada pesan yang akan dikirim. Beberapa tipe encoding yang umum digunakan adalah “PCCP437”, “PCDN”, “8859-1”, “IRA” dan “GSM”
SMS Submit PDU
PDU untuk mengirim SMS terdiri atas sembilanheader sebagai berikut
1. Service Center Address(SCA)
Memiliki 3 komponen utama yaitu len, type ofnumber, dan BCD digits:
Oleh karena panjang SMSC adalah 0, fieldfield yang lain dapat diabaikan. SMSC yang digunakan adalah SMSC yang terdapat pada SIM Card berdasarkan perintah “AT+CSCA”
2. Protokol Data Unit(PDU) Type
Nilai default dari PDU untuk SMS-Submit adalah 11h.
3. Message Reference(MR)
Nomor referensi akan diberikan otomatis oleh alat, jadi kita menset 0 atau dalam heksa 00.
4. Destinition Address (DA)
Penulisan format Destinition Address sama dengan Originator Address
5. Protokol Identifier(PID)
Pada contoh di atas, PID adalah 00
6. Data Coding Scheme (DCS)
Pada contoh di atas, DCS adalah 00. Terdapat dua skema encoding yaitu skema 7 bit dan skema 8 bit. Jika menggunakan skema 7 bit maka digunakan bilangan heksadesimal 00 sedangkan untuk skema 8 bit digunakan bilangan heksadesimal > 1.
7. Validity Period(VP)
Pada contoh di atas, VP adalah AA, atau 170d, 170-166=hari. Agar tidak mempunyai batasan validitas SMS, bagian ini diijinkan untuk diskip saja.
8. User Data Length (UDL)
Pada contoh di atas UDL adalah 09.
9. .User Data(UD)
Pesan “kirim sms” dikodekan 7 bit default alphabet sehingga harus di-enkode menjadi 8 bit (octets), yaitu “EBB43CDD06CDDB73” untuk SMS deliver
SMS Deliver PDU
PDU untuk menerima SMS terdiri atas delapan header sebagai berikut:
1. Service Center Address(SCA)
Memiliki 3 komponen utama yaitu len, type of number, dan BCD digits:
Oleh karena panjang SMSC adalah 0, fieldfield yang lain dapat diabaikan. SMSC yang digunakan adalah SMSC yang terdapat pada SIM Card berdasarkan perintah “AT+CSCA”
2. Protokol Data Unit(PDU) Type
Untuk SMS terima = 4, jadi bilangan heksanya adalah 04.
3. Original Address(OA)
4. Protokol Identifier(PID)
Nilai default dari PID adalah 00 =”standart text-SMS”. Pada contoh di atas PID adalah 00
5. Data Coding Scheme (DCS)
Pada contoh di atas, DCS adalah 00.
6. Service Center Time Stamp(SCTS)
Pada contoh di atas, SCTS adalah 30503161403482 Penulisan di atas dibalik.
7. User Data Length (UDL)
Pada contoh di atas UDL adalah 0A. UDL menunjukkan panjang User Data(UD)
8. .User Data(UD)
Pesan “kirim sms” dikodekan 7 bit default alphabet sehingga harus di-enkode menjadi 8 bit (octets), yaitu “F4B23CDD0E83E6ED39” untuk SMS transfer.


sumber : http://bonjour-ict-mfr.blogspot.com/2013/06/protokol-data-unit.html#.U4_1h_mSwzw

1 comment:

  1. Menangkan Jutaan Rupiah dan Dapatkan Jackpot Hingga Puluhan Juta Dengan Bermain di www(.)SmsQQ(.)com

    Kelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
    -Situs Aman dan Terpercaya.
    - Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
    - Proses Setor Dana & Tarik Dana Akan Diproses Dengan Cepat (Jika Tidak Ada Gangguan).
    - Bonus Turnover 0.3%-0.5% (Disetiap Harinya)
    - Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
    -Pelayanan Ramah dan Sopan.Customer Service Online 24 Jam.
    - 4 Bank Lokal Tersedia : BCA-MANDIRI-BNI-BRI

    8 Permainan Dalam 1 ID :
    Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar66

    Info Lebih Lanjut Hubungi Kami di :
    BBM: 2AD05265
    WA: +855968010699
    Skype: smsqqcom@gmail.com

    ReplyDelete