Pada jaman sekarang,di era
globalisasi, banyak hal yang berubah. Pergaulan remaja adalah contoh kecil dari
sekian banyak akibat dari globalisasi.Pergaulan remaja sudah tidak ada
batasnya. Banyak remaja yang memelakukan hal-hal yang sangat merugikan dirinya
dan orang lain. Remaja-remaja masa kini banyak terpengaruh oleh media-media
informasi.
Balapan liar contohnya,balapan liar
banyak ditiru anak remaja dari film dalam ataupun luar negeri.Mungkin mereka
ingin mencari sensasi agar dibilang gaul githu!!! Kenakalan remaja itu
bisa didefinisikan sebagai perilaku menyimpang atau tingkah laku yang tidak
dapat diterima sosial sampai pelanggaran status hingga tindak kriminal.
(Kartono, 2003).
Fenomena balap liar ini sebenarnya
bukan hal yang asing lagi untuk masyarakat. Malahan bagi masyarakat golongan
bawah merupakan hiburan tersendiri. Sebagian besar pelaku balap liar ini justru
bukannya golongan menengah tapi golongan bawah. Remaja yang berasal dari
keluarga golongan bawah/keluarga miskin ini adalah aktor dari acara balap liar
jalanan. Mulai dari motor curian sampe membawa lari motor orangtuanya yang
masih kredit, juga sah-sah saja buat mereka, yang penting mendapat tepuk tangan
dari teman-teman atau geng mereka. Sayangnya polisi terkesan tutup mata dengan
kejadian ini atau bisa jadi sudah bosan juga.
Menanggapi tentang semakin maraknya Balapan Liar di Ibu Kota akhir-akhir
ini yang menjadi miris kita sebagai masyarakat mendengarnya, anak-anak muda
yang seharusnya melakukan hal-hal yang positif untuk mengisi waktu luang
mereka, apalagi balapan mereka dilakukan pada tengah malam yang seharusnya
mereka menyiapkan diri belajar untuk esok harinya. Yang terjadi keesokan
harinya mereka menjadi sering menjadi malas untuk berangkat kesekolah kerena
mengantuk.
Pada gilirannya orang tua harus berurusan dengan sekolah, karena anak-anak
yang sering bolos sekolah.Hal ini akan berdampak tidak baik untuk hubungan
antara orang tua dan anak, jika hal tersebut terus berlanjut maka anak-anak
akan mencari pelarian yang lainnya, misalnya narkoba dan yang lainnya yang
akan membuat anak semakin jauh menyimpang dari kehidupan yang lebih baik
bagi masa depannya.
Padahal aksi pembalap amatiran itu
terbilang nekat. Selain ngebut dan membahayakan pengguna jalan lain, mereka
juga membahayakan diri sendiri karena memacu motor tanpa menggunakan helm.
Belum lagi polusi suara dan udara yang mereka ciptakan karena motor-motor
mereka sudah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga mengeluarkan suara yang
sangat bising serta asap dari knalpot yang dikeluarkan sangat tebal.
Ternyata dari pengalaman mereka bahwa balapan liar tersebut sudah sengaja
diadakan yang dikoordinir oleh pemilik bengkel agar mereka mau dibujuk untuk
memodifikasi mesin motor mereka sekalipun motor mereka masih baru dibelikan
oleh orang tuanya dengan cara kredid (baru 5 bulan sudah 2 kali turun
mesin dengan biaya yang tidak sedikit), ini akan sangat terasa pada saat
krisis ekonomi global sekarang ini.
Kegiatan balapan motor tersebut ternyata sudah ada “kerja sama” dengan
oknum dari aparat kepolisian setempat untuk mendapatkan “bocoran” apabila akan
diadakan razia dengan cara menyuruh mereka pindah balapan ditempat lain.
Hal tersebut mereka memberikan “upeti” kepada oknum tersebut dengan cara
patungan.
Balap motor adalah olahraga
otomotif yang menggunakan sepeda motor. Balap motor, khususnya road race, cukup
populer di Indonesia. Hampir tiap minggu di berbagai daerah di Indonesia even
balap motor diselenggarakan. Selain road race, balap motor jenis lain yang
cukup sering diadakan adalah motorcross, drag bike, grasstrack dan supersport.
Terdapat beragam jenis olah raga
yang menggunakan sarana motor balap. Federation Internationale de Motorcyclisme
(FIM) adalah badan Internasional yang berfungsi menaungi berbagai jenis
kegiatan-kegiatan olah raga balap motor tersebut.
Karena banyak terdapat bermacam
jenis dan bentuk motor, maka terdapat pula bermacam jenis pelombaan dan
kejuaraan balap motor, antara lain:
1) Road Racing atau balap jalanan
dalam bentuk murni atau asal mulanya adalah balapan yang dilombakan di jalan
umum, seperti lintasan Isle of Man TT (Tourist Trophy), Grand Prix Macau dan
beberapa lintasan di Ireland. Karena disebabkan oleh bahaya yang tak
terlepaskan dari jalan raya seperti jalur sempit, trotoar jalan, dan
tembok-tembok, umumnya balap jalanan sekarang dipindahkan ke lintasan-lintasan
yang dibangun khusus.
2) Circuit Racing atau balap sirkuit
, yaitu dimana motor-motor balap yang dirancang khusus atau motor-motor produksi
masal yang dimodifikasi bersaing satu dengan lainnya di sirkuit yang juga
dirancang khusus. MotoGP adalah contoh dari balapan kelas puncak yang
melombakan motor yang dirancang khusus untuk balap dan tidak dijual bebas,
sementara World Superbike adalah contoh balap yang melombakan motor produksi
masal dan dijual bebas namun dengan modifikasi sesuai ketentuan.
3) Classic Racing Balap klasik adalah
dimana para peserta membalap dengan menggunakan motor yang telah dimodifikasi
secara besar-besaran dari era awal – biasanya motor-motor sebelum pertengahan
tahun 70-an.
4) Motokross dan sepupunya supercross
di lombakan di lintasan berlumpur, biasanya menampilkan motor yang melompat
melewati jarak yang jauh.
5) Supermoto adalah gabungan antara
balap jalanan dan motokross. Motor yang digunakan umumnya adalah jenis motor
motokross dengan ban motor balap jalanan. Lintasan yang digunakan untuk
perlombaan juga campuran antara jalanan dan lintasan berlumpur atau tanah.
6) Speedway dan speedway es adalah
balapan yang diadakan di sirkuit berbentuk lonjong (oval) dimana para pembalap
berlomba dengan gaya khas speedway yaitu mengepotkan (membelok dengan menggeser
roda belakang) motor untuk memudahkan melewati sirkuit yang hanya berbentuk
oval tersebut.
7) Ketahanan motor (Enduro), dimana
balapan di lombakan dalam jangka waktu yang panjang, dan dengan lintasan alam,
bahkan melewati daerah terpencil. Reli Paris-Dakkar dan Six Day Endurance
adalah contohnya.
8) Balap motor enduro atau Reli jenis
lain yang berbasis pada pengumpulan poin yang di raih pembalap dan tidak
terfokus mutlak pada waktu tempuh keseluruhan peserta. Reli-reli di lombakan
dalam waktu beberapa hari dan ribuan mil, dengan poin-poin bonus yang diberikan
jika berhasil sampai di tujuan dan tempat yang di perintahkan. The Iron Butt
Association adalah badan yang sering menyelenggarakan reli-reli semacam itu.
9) Trial Motor di mana peserta
mengendarai motor yang dbentuk khusus dengan berat yang ringan dan dengan
suspensi yang fleksibel. Peserta harus menaklukkan beragam rintangan buatan
seperti kotak, ban, tong yang bertumpuk dan rintangan-rintangan lain. Lomba
juga dilakukan di rintangan alam berupa batu-batuan. Peserta di haruskan
melewati rintangan-rintangan dengan kesalahan seminimal mungkin untuk menjadi
juara.
10) Drag Race motor (juga dikenal dengan sprints)
dimana dua peserta start di belakang sebuah garis star yang sama dengan tanda
star berupa lampu. Setelah lampu star menyala dua pembalap memacu motornya
melewati dua lintasan lurus sejauh seperempat mil, dimana waktu tempuh mereka
di catat dan di hitung. Pembalap dengan catatan waktu paling singkat melewati
garis finis adalah pemenangnya.
11) Hill Climb adalah dimana seorang pembalap menaiki
atau mencoba menaiki sebuah bukit berlumpur atau tanah dengan motornya. Motor
yang digunakan di rancang khusus dengan lengan ayun (swing arm) yang panjang
dan ban khusus ala motokross. Pembalap yang mencapai titik tertinggi di bukit
atau tercepat menaiki bukit adalah pemenang.
12) Land Speed dimana seorang pembalap tunggal memacu
motor melewati sebuah lintasan lurus sepanjang satu sampai tiga mil (biasanya
dilakukan di permukaan sebuah danau yang mengering) Pembalap tersebut harus
berupaya untuk membuat catatan waktu tercepat dan melewati catatan rekor pembalap
sebelumnya di kelas tersebut atau berdasar jenis motor yang dipakainya, agar
namanya tercatat dalam buku rekor.
Balapan liar adalah kegiatan beradu
cepat kendaraan, baik sepeda motor maupun mobil, yang dilakukan diatas lintasan
umum. Artinya kegiatan ini sama sekali tidak digelar dilintasan balap resmi,
melainkan di jalan raya. Biasanya kegiatan ini dilakukan pada tengah malam
sampai menjelang pagi saat suasana jalan raya sudah mulai lenggang.
Sebut saja, Ujang pria 23 tahun
ini, mengaku cukup senang dengan hobinya kebut-kebutan dijalan. Selain untuk
bersenang-senang, mencari uang, dan mencari gengsi diantara geng motor yang
lain. Ujang sudah hampir tiga tahun menggeluti dunia balap liar.
”Awalnya sih, dari hobi
kebut-kebutan dijalan, lama-lama jadi ketagihan balap liar ini”, ujarnya dengan
santai. Tidak ada rasa takut, malah dapat mengacu adrenalin saya, ucap Ujang
penyuka santapan Yamien Manis ini. ”Rasa takut, paling takut dimarahin mama ajah,
kalo ketangkap sama Polisi”, Ujang sudah keluar masuk tahanan polisi. Dan tidak
jarang ia jatuh dari motor
Ujang mengaku, sebelum terjun di
balap liar ini, ia pernah ikut dalam geng motor, yang saat ini sedang marak.
Namun, sekarang ia keluar dari geng motor tersebut. Mengaku terdapat perbedaan
antara geng motor dengan kelompok balap liar ini, ”Kalau geng motor, Kita tidak
pernah melakukan tindak kriminal yang melukai warga sipil, kita hanya
bertanding ketika di arena aja. Kalau geng motor, seperti kita lihat, mereka
melakukan tindak kriminal. Kenakalan remaja itu ajah persamaan antara geng
motor dengan Balap liar”. Ujarnya yang memang mempunyai hobi ngoprek motor dan
musik ini.
Deru mesin motor setiap Sabtu malam
sudah menjadi langganan dibeberapa ruas jalan ibukota. Bisingnya membuat pening
kepala warga yang hendak beristirahat. Biasanya motor-motor dengan suara
knalpot kencang ini sudah beraksi sejak pukul 20.00 WIB. Jalan raya yang mulai
lengang dijadikan ajang nge-track. Sekitar dua puluhan orang yang kebanyakan
remaja sudah menguasai jalan. Pembalap liar tak mau tahu. Jalan raya yang
juga digunakan oleh pengguna jalan lain seolah menjadi sirkuit kelas dunia bagi
mereka.
Faktor keamanan bukan lagi jadi
prioritas. Mereka meninggalkan perlengkapan pelindung badan seperti helm dan
jaket. Bagi sang joki, yang terpenting adalah bisa beraksi bebas memacu motor.
Gairah memacu motor bahkan tetap tak terbendung saat Ramadan datang.
Trek-trekan liar bukannya mereda justru semakin menjadi. Bagi sebagian joki
yang haus tantangan, waktu sahur dimanfaatkan untuk beraksi di jalan.
Trek-trekan pun tak jarang harus
membuat para pembalap liar kucing-kucingan dengan polisi yang berjaga untuk
membubarkan aksi nekat mereka. Saat patroli tiba pembalap-pembalap jalanan
langsung kocar-kacir. Tak semuanya bisa kabur mengandalkan kecepatan, dan ada
saja yang dicokok.
Tak jarang pula ditemukan bengkel
yang biasa memodifikasi motor standard menjadi motor balap liar. Motor korekan,
begitu biasanya sebutan motor-motor balap modifikasi ini. Beberapa komponen
mesin dimodifikasi atau bahkan diganti dengan komponen lain. Dan bukan
sembarangan suku cadang yang dipasang. Spare part dengan harga yang melangit
juga menjadi pilihan untuk menyulap kondisi motor menjadi yang paling disegani.
Bengkel motor ternyata tidak
sekadar menjadi tempat memodifikasi.Di arena balap liar, dua motor yang
bertarung kerap berasal dari bengkelyang berbeda. Persaingan bukan lagi antar
joki. Melainkan gengsi antar bengkel.
Meskipun namanya balapan liar,
alias tak resmi, mereka tidak asal bertemu di jalanan. Dibutuhkan pihak ketiga
yang disebut calo atau perantara. Jika spesifikasi mesin dan perangkat
motor sudah dimodifikasi dan layak untuk diadu, sang calo mengajak motor dari
bengkel lain untuk tarung di lintasan balap liar.
Balap liar seperti makanan tak
bergaram jika tak melibatkan taruhan. Besarnya taruhan tidak main-main. Untuk
motor yang dianggap sudah memiliki reputasi, harga taruhannya pun bisa mencapai
puluhan juta rupiah.
Begitu motor-motor yang beradu
cepat menyentuh garis finish, penonton pun bergemuruh. Senyum kemenangan bukan
hanya didapat dari pembalap tapi juga penonton. Jutaan rupiah pun didapat dari
taruhan pinggiran, sebutan untuk taruhan antar penonton balapan liar.
Jumlah uang tak sedikit yang dipertaruhkan
menyebabkan sering terjadi perselisihan pendapat tentang siapa yang menang dan
terkadang berujung ricuh. Selain persoalan judi yang melanggar hukum
kebut-kebutan tak resmi ini juga ikut menyumbang angka kecelakaan.
Banyak faktor yang mendorong
kegiatan ini terus berkembang hingga saat ini, beberapa diantaranya:
1) Uang taruhan
2) Gengsi atau nama besar bengkel
3) Hobi
4) Memacu adrenalin
5) Kesenangan
2.5 Norma-norma Yang Dilanggar
1) Norma kesopanan
Karena sangat mengganggu ketertiban umum.
2) Norma agama
Karena juga menjadi kegiatan taruhan uang.
3) Norma hukum
Karena melanggar
rambu lalu-lintas
2.6 Ada 3 hal yang berperan penting dalam hal
ini, yaitu:
1. Keluarga
Tapi, satu hal yang perlu diingat adalah: seimbang. Otoriter
atau istilah lebih halusnya tegas, permisif serta demokratisnya haruslah sesuai
kadar.
Ketika orang tua otoriter, maka yang kita sebut sebagai
kenakalan remaja akan muncul dalam artian ingin memberontak. Sementara kalo
ortu permisif, remaja malah akan mencari-cari perhatian dengan segala tingkah
lakunya yang kemungkinan besar menjurus ke kenakalan remaja. Bahkan orang tua
yang demokratis sekalipun.
2. Pergaulan
Tekanan teman bahkan sahabat, apakah itu yang
namanya rasa solidaritas, ingin diterima, dan sebagai pelarian, benar-benar
ampuh untuk mencuatkan kenakalan remaja yaitu perilaku menyimpang yang
dilakukan oleh remaja.
3. Remaja itu sendiri
Pada hakikatnya apa yang dilakuin oleh seorang remaja ketika
mencoba menarik perhatian dari ortu terlebih lagi teman, adalah untuk memuaskan
diri remaja itu sendiri. Memuaskan di sini bukan hanya dalam arti negatif aja
yah. Namun, demi memuaskan obsesinya itu - sering malah ‘keterlaluan’ dan
‘berlebihan’!
2.7 Lokasi yang sering dijadikan arena balap liar
:
a) Wilayah Jakarta Pusat :
1) Jl. Landasan pacu
2) Tanah Abang
3) Karet
4) Jl. Asia Afrika (mobil)
5) Jl. Pramuka
6) Jl. Proklamasi
b) Wilayah Jakarta Selatan :
1) Cipete
2) D Best Fatmawati
3) Depan Univ. Pancasila
4) Tanjung Barat
5) PGA Lebak Bulus
6) Jl. Buncit Raya,POM bensin
shell,hotel maharani
7) Permata Hijau
8) POM bensin petronas lenteng agung
c) Wilayah Jakarta Timur :
1) Depan Masjid At-tien TMII
2) Terowongan kelapa dua wetan
3) Jl. Raya Cibubur depan
PT.CIBA-CIBI
4) Jl. I Gusti Ngurah Rai
5) Jl. Basuki Rahmat
6) Jatiwarna
d) Wilayah Jakarta Barat :
1) Jl. Panjang
2) Jl. Daan Mogot
3) Depan RS Graha Medika, Kebon
Jeruk
BAB III
Balapan liar sangat merugikan
orang lain dan diri si pembalap liar, karena dilakukan di jalan raya umum yang
digunakan orang lain bukan di sirkuit balapan. Sehingga bisa menyebabkan
kecelakaan pada orang lain yang sedang melintas.
Dan balapan liar sudah menjadi hobi
dan kesenangan bagi si (joki) pembalap liar, bagi penonton menjadi suatu
hiburan apalagi terjadi insiden-insiden kecelakaan yang terjadi pada si (joki)
pembalap liar.
Balapan liar juga menjadi tempat
perjudian atau taruan dengan uang ratusan hingga jutaan rupiah, atau dengan
taruan dengan motornya. Tidak luput juga balapan liar bisa memicut keributan
antar geng motor.
Peranan orang tua sangat diperlukan
agar anaknya tidak mengikuti balapan liar adalah dengan mengarahkan si anak
agar bisa lebih menghormati dan menghargai dirinya sendiri, menggunakan
fasilitas umum seperti halnya jalan sebaik mungkin, pengendalian akan diri si
anak lebih penting, jika memang si anak memiliki bakat dalam adu balap inilah
saatnya orang tua bisa memberi arahan dan mengikutsertakan pada kegiatan lomba
balapan yang resmi dengan mengikuti klub balap sepeda motor dekat tempat
tinggal.
Kepada orang tua untuk waspada agar anak-anak kita tidak menjadi korban
bujukan pemilik bengkel untuk memodifikasi mesin motor mereka, dan kepada
aparat terkait agar dapat melaksanakan tugasnya agar balapan liar tersebut
diberantas secara sungguh-sungguh karena mereka adalah anak-anak bangsa yang
harus mengisi waktunya dengan kegiatan yang lebih bermanfaat demi masa depannya
yang lebih baik.
sumber : http://erwincasidi.blogspot.com/2011/06/bali-balapan-liar.html
Balapan liar contohnya,balapan liar banyak ditiru anak remaja dari film dalam ataupun luar negeri.
ReplyDeleteLukQQ
Situs Ceme Online
Agen DominoQQ Terbaik
Bandar Poker Indonesia