A. Peran Joseph Henry
Awal 1800-an secara terpisah Joseph Henry, profesor dari Pinceton
University, dan fisikawan Inggris Michael Faraday mengembangkan teori induksi.
Percobaan mereka terhadap elektromagnet membuktikan arus listrik di sebatang
kawat dapat menimbulkan arus di batang kawat lain, meski keduanya tidak
berhubungan.
B.
Peran James Clerk Maxwel
Pada tahun 1860, Duke of Devonshire menghadiahkan sebuah institut risetbaru
dalam bidang eksperimental kepada Universitas Camridge dan James Clerk Maxwel terpilih
sebagai ketua pertama. Laboratorium itu disebut Cavendish. Dari
hasil penelitian nya, Maxwel kemudian menghasilkan sebuah teori yang mengatakan bahwa
gelombang elektromaknetis merambat dari ujung yang satu ke ujung yang lain
dengan kecepatan cahaya. Ketika gelombang ini dilepaskan dari keping metal pada
induktor, kedua bola pada celah ressonator dihubungkan dengan bunga api. Untuk
pertama kalinya gelombang elektro magnetis telah dibuat secara sistematis.
Namun demikian, tidak semua ahli dan ilmuan yang percaya akan teori yang
dikemukakan oleh Maxwel tersebut. Baru setelah sepuluh tahun Maxwel meninggal
dunia, teori nya dibuktikan kebenarananya oleh seorang ahli fisika bangsa
Jerman, Heinrich Hertz. Pada tahun 1887, Hertz menyusun suatu mesin
induksi di salah satu sudut laboratoriumnya. Di sudut lainya, ia membuat suatu
resonator, yang terbuat dari cincin kawat konduktor yang berbentuk bola dengan
jarak celah kira-kira beberapa milimeter. (Onong Uchjana, 146-147).
C. Peran David E. Hughes
Sebelumnya Pada 1878 David E. Hughes adalah orang pertama yang mengirimkan
dan menerima gelombang radio ketika dia menemukan bahwa keseimbangan induksinya
menyebabkan gangguan ke telepon buatannya. Dia mendemonstrasikan penemuannya
kepada Royal Society pada 1880 tapi hanya dibilang itu cuma merupakan induksi.
D. Peran
Guglielmo Marconi
Baru kemudian Guglielmo Marconi pada 1895, berhasil mengirim sinyal
komunikasi radio dengan gelombang elektromagnet sejauh 1,5 km. Tahun 1901,
sinyal dari perangkat radio Marconi mampu melintasi Samudera Atlantik dari
Inggris ke Newfoundland, Kanada dan dunia inovasi radio mencatat nama Guglielmo
Marconi, sebagai penemu radio. Dia lahir di Bologna, Italia, 25 April 1874.
Sejak kecil ia sudah tertarik dengan kerja Maxwell, Hertz, Righi, sampai Lodge.
Dalam usia 21 tahun, ia membuat laboratorium di rumah ayahnya, di Pontecchio
dan mengadakan penelitian soal gelombang radio "Gelombang Hertzian"
untuk mengirim sinyal telegraf. Ia sudah berhasil mengirim sinyal telegraf
sejauh 2 km. Pada tahun 1896 Guglielmo Marconi mendapat hak paten atas telegraf
nirkabel yang menggunakan dua sirkuit. Kepala Dinas Pos Inggris William Preece
terkesan akan kemampuan radio ciptaannya di dataran Salisbury dan kemudian
menyeberangi Bristol Chanel. Marconi akhirnya mendirikan perusahaan The
Wireless Telegraph & Signal Company Limited pada 1897, yang kemudian diubah
jadi Marconi's Wireless Telegraph Company Limited. Selanjutnya, pada 1899
Marconi berhasil melakukan komunikasi nirkabel antara Perancis dan Inggris
lewat Selat Inggris dengan menggunakan osilator Tesla. Dalam dua tahun ia sudah
membangun radio antara Prancis - Inggris dan Amerika - Inggris. Selama satu
dekade hingga 1912 ia mematenkan sejumlah temuan untuk menyempurnakan sistem
radio yang diciptakannya. Pada tahun 1909 ia mendapat Nobel bidang fisika. Pada
1914 Marconi dipanggil masuk ke Angkatan Bersenjata Italia. Ia menjadi diplomat
Italia ke Amerika 1917. Setelah tidak lagi menjadi bagian pemerintah Italia ia
kembali ke laboratorium. Tahun 1935 ia kembali ke laboratorium dan
mendemonstrasikan temuan terbarunya yaitu Radar. Pada 20 Juli 1937, Marconi
meninggal di Roma.
E. Peran
Reginald Aubrey Fessenden
Namun dibalik semua ketenaran Marconi sebagai Penemu Radio, fisikawan
kelahiran Kanada Reginald A. Fessenden-lah yang pertama kali mentransmisikan
suara manusia via radio ketika pada 1906, ia berbica melalui radio dari Brant
Rock, Massachusetts, AS, kepada kapal-kapal di lepas pantai Samudera Atlantik.
Sejak itu radio terus berkembang makin sempurna, didukung oleh pelbagai temuan
secara bertahap. Reginald Aubrey Fessenden (1866-1932) adalah penemu radio
(1906), ahli fisika Amerika Serikat, insinyur, guru besar, dan penemu.
Fessenden lahir di Bolton Timur, Quebec, Kanada, pada tanggal 6 Oktober 1866
dan meninggal pada 22 Juli 1932 pada usia 65 tahun di Kepulauan Bermuda,
kira-kira 1000 kilometer sebelah tenggara New York. Sesudah Edison, Fessenden
adalah orang yang paling banyak penemuannya di dunia. Edison membuat 3000 penemuan.
Fessenden membuat 500 penemuan, antara lain : alternator, detektor, heterodin,
fathometer, dan penggerak turbo listrik untuk kapal tempur.
Alternator adalah alat untuk membangkitkan listrik dan untuk menghasilkan
arus bolak-balik. Alat ini memungkinkan terciptanya radio telepon. Detektor
adalah alat untuk mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah. Heterodin
adalah alat untuk mengubah frekuensi radio hingga frekuensi itu mudah diatur
dan dapat diperkuat. Ia bersekolah di Trinity Collage di Port Hope,
Ontario, dan di Bishop’s University di Lennoxville, Quebec. Kemudian ia jadi
guru dan kepala sekolah di Whitney Institute. Disini ia mulai mengadakan
eksperimen di bidang listrik dan kimia. Karena minatnya terhadap ilmu
pengetahuan terapan makin besar, maka ia pindah ke New York. Ia berhenti jadi
guru dan melamar pekerjaan pada Laboratorium Edison di Orange, New York.
Lamarannya diterima. Ia diangkat jadi kepala bagian bidang kimia.
Pada tahun 1890 ia pindah kerja ke Perusahaan Listrik Westinghouse. Tapi
dua tahun kemudian pekerjaan itu ditinggalkannya karena ia ingin jadi guru
lagi. Selama delapan tahun (1892-1900), ia jadi guru besar pada Universitas
Purdue dan Pitssburg. Tapi kemudian ia ingin mengadakan eksperimen lagi. Maka
ditinggalkannya Universitas itu. Eksperimennya berhasil. Ia mendirikan stasiun
pemancar di Brant Rock, Massachusetts. Pada Hari Natal 24 Desember 1906, ia
mengirimkan siaran radio yang pertama di dunia. Morse mengirimkan Kode Morse
dengan kawat. Marconi mengirimkan Kode Morse tanpa kawat. Fessenden mengirimkan
musik dan suara manusia tanpa kawat. Bell menemukan telepon. Dengan perkataan
lain Marconi menemukan telegraf, Fessenden menemukan radio telepon. Itulah
istilah yang dipakai pada waktu itu.
F. Peran John
Ambrose Fleming
John Ambrose Fleming pada tahun 1904 menemukan bahwa tabung audion dapat
digunakan sebagai receiver nirkabel bagi teknologi radio ini. Para ilmuwan
mengembangkan tabung hampa udara yang bisa melacak dan memperkuat sinyal radio.
Penemu AS Dr. Lee De Forest mematenkan tabung elektron yang terdiri dari tiga
elemen (triode audion) tahun 1907, yang kemudian menjadi elemen penting dalam
penerimaan sinyal radio. Tabung Audion yang diberi nama tabung Lee De Forest
ini memungkinkan gelombang suara ditransmisikan melalui sistem komunikasi
nirkabel. Namun, gelombang yang dipancarkannya masih terlalu lemah.
G. Peran
Edwin Howard Armstrong
Pada 1912 kemampuan penerimaan ini ditingkatkan lagi oleh Edwin Howard
Armstrong yang menemukan penguat gelombang radio/radio amplifier. Alat ini
bekerja menangkap sinyal elektromagnetik dari transmisi radio dan memberikan
sinyal balik dari tabung. Dengan begitu kekuatan sinyal meningkat sebanyak
20.000 kali perdetik. Suara yang ditangkap juga jauh lebih kuat. Penemuan ini kemudian
menjadi sangat penting dalam sistem komunikasi radio karena jauh lebih efisien. Amstrong, seorang
ahli teknis penemu radio yang dilahirkan pada tanggal 18 Desember 1890 di New
York City, Amerika Serikat (AS). Kepintaran dan keuletannya sudah tampak sejak
kecil. Bahkan, ketika usianya baru menginjak 14 tahun, ia telah bercita-cita
ingin menjadi seorang penemu. Saat ketika ia menginjak usia remaja, dia mulai
mencoba menjadi tukang servis alat-alat rumah tangga tanpa kabel (nirkabel),
dan ketika duduk di bangku SMA, dia telah mulai mengadakan uji coba dengan
membuat tiang antena di depan rumahnya untuk mempelajari teknologi nirkabel
yang kala itu sering mengalami gangguan. Dia dengan cepat dapat memahami
permasalahan pada alat komunikasi tersebut. Ia juga dapat menemukan kelemahan
sinyal pada penerima akhir transmisi komunikasi. Padahal, tidak ada cara lain
untuk memperkuat tenaga pada pengiriman akhir.
Untuk mengembangkan pengetahuannya dalam bidang gelombang komunikasi,
setelah tamat SMA, Amstrong masuk ke Universitas Columbia jurusan teknik. Di
universitas itulah ia melanjutkan penelitiannya di bidang nirkabel. Pada tahun
ketiga di Universitas Columbia, Armstrong memperkenalkan temuannya, berupa
penguat gelombang radio pertama (radio amplifier). Radio sendiri sebenarnya
sudah ditemukan terlebih dahulu oleh Lee De Forest yang menggunakan Tabung
Audion yang diberi nama tabung Lee De Forest. Namun, gelombang yang
dipancarkannya masih terlalu lemah. Armstrong mempelajari cara kerja tabung Lee
DeForest dan kemudian mendesain ulang dengan mengambil gelombang
elektromagnetik yang datang dari sebuah transmisi radio dan dengan cepat
memberi sinyal balik melalui tabung. Hanya sesaat, kekuatan sinyal akan
meningkat sebanyak 20.000 kali per detik. Fenomena ini oleh Armstrong disebut
dengan “regenerasi radio”, yang merupakan penemuan penting dan perlu saat radio
pertama kali ada. Dengan pengembangan ini, para teknisi radio tidak memerlukan
20 ton generator lagi agar stasiun radio mereka mengudara. Desain sirkuit tunggal
temuan Armstrong menjadi kunci kelangsungan gelombang transmiter yang menjadi
inti operasional radio. Dan dia lulus sarjana teknik tahun 1913. Atas temuannya
tersebut, Armstrong mematenkan ciptaannya dan memberi lisensinya pada Marconi
Corporation tahun 1914.
Enam tahun kemudian, Westinghouse membeli hak paten Armstrong atas penerima
superheterodyne, dan memulai kiprahnya menjadi stasiun radio pertama bernama
KDKA di Pittsburgh. Mulailah radio menjadi sangat populer pada saat itu, mulai
dari hiburan sampai berita penting, tidak ada yang tidak memakai jasa radio.
Setelah itu, bermunculan terus gelombang radio lainnya. RCA (The Radio
Corporation of America) segera membeli seluruh hak paten radio begitu juga
radio lain ikut membelinya. Setelah Perang Dunia I usai, Armstrong kembali ke
Universitas Columbia dan bekerja sebagai profesor di universitas tersebut. Pada
tahun 1923 dia menikah dengan Marion MacInnes, sekretaris dari Presiden RCA,
David Sarnoff. Pada dekade tersebut dia terlibat dalam perang perusahaan dalam
mengendalikan hak paten radio. Hal ini berlanjut hingga awal tahun 1930, dan
Armstrong kalah di pengadilan. Meski demikian, dia terus melanjutkan penelitian
untuk memecahkan masalah statistik radio. Ia berkesimpulan, hanya ada satu
solusi agar karyanya yang telah dicuri orang bisa dihargai, yaitu merancang
sistem yang sama sekali baru.
Berbagai penelitian pun terus dia lakukan untuk lebih menyempurnakan suara
radio tersebut. Pada 1933 Amstrong memperkenalkan sistem radio FM (frequency
modulation), yang memberi penerimaan jernih meskipun ada badai dan menawarkan
ketepatan suara yang tinggi yang sebelumnya belum ada. Sistem tersebut juga
menyediakan sebuah gelombang tunggal membawa dua program radio dengan sekali
angkut. Pengembangan ini disebut dengan multiplexing. Mengenai perbedaan antara gelombang AM dan
FM, bisa dijelaskan sebagai berikut. Sinyal suara tidak dapat terpancarkan
langsung karena sinyal suara bukan gelombang elektromagnetik. Jika sinyal suara
tersebut diubah menjadi gelombang elektromagnetik sekalipun, berapa panjang
antena yang dibutuhkan. Untuk dapat mengirimkan sinyal suara dengan lebih
mudah, sinyal suara tersebut terlebih dahulu ditumpangkan pada sinyal radio
dengan frekuensi yang lebih tinggi dari sinyal suara tersebut. Metode untuk
menumpangkan sinyal suara pada sinyal radio disebut modulasi. Modulasi yang
sering dipakai radio adalah modulasi amplitudo (AM – amplitude modulation) dan
modulasi frekuensi (FM – frequency modulation)
Beda utama antara gelombang AM dengan FM adalah cara memodulasi suaranya.
Gelombang FM mempunyai range tambahan sebesar plus 455 KHz. Jadi, jika ada
frekeensi radio 88.00 FM, sebenarnya dia menggunakan frekuensi 88.00 MHz + 455
KHz. Mengapa ada tambahan 455 KHz? Nah, gelombang FM itu memodulasi suara secara
digital. Jadi, gelombang suara audio itu dicacah secara digital sesuai
frekuensi audio (batas ambang telinga antara 6 Hz – 20 KHz). Setelah dicacah
secara digital (tambahan 455 KHz tadi, sebagai digital audio buffer), sinyal
digital tsb. di-mix dengan gelombang radio (carrier) yang berfrekuensi 88.0 MHz
tadi, kemudian dilempar ke udara terbuka. Bagaian yang penting dari sistem
pemancar FM adalah antena, saluran transmisi, dan pemancar itu sendiri. Untuk memperkenalkan
temuannya pada dunia, pada tahun 1940 Armstrong mendapat izin untuk mendirikan
stasiun radio FM pertama yang didirikan di Alpine, New Jersey. Berkat temuannya
tersebut , pada 1941, Institut Franklin memberi penghargaan kepada Armstrong
berupa medali Franklin, yang merupakan salah satu penghargaan tertinggi
komunitas ilmuwan. Kekalahannya dalam sengketa selama bertahun-tahun dengan
perusahaan yang telah memanfaatkan hak ciptanya, tak berpengaruh terhadap
pemberian medali Franklin tersebut.
Namun sungguh sangat disayangkan, Armstrong harus mengakhiri hidupnya
dengan cara tragis. Sang penemu gelombang radio FM tersebut diketemukan mati
bunuh diri di tahun 1954. Istrinya, Marion MacInnes, yang menjadi pewaris hasil
temuan Armstrong melanjutkan perjuangan suaminya bertempur di persidangan dan
memenangkan jutaan dolar. Atas kejernihan suara yang dihasilkannya di awal
’60-an, saluran FM mendominasi sistem radio, dan bahkan digunakan untuk
komunikasi antara bumi dan luar angkasa oleh Badan Antariksa Nasional Amerika,
NASA.
sumber : http://agusbaha07.blogspot.com/2012/10/sejarahpenemu-dan-perkembangan-radio.html
No comments:
Post a Comment